Selain luka tembak, bukti penyiksaan terlihat. Ada juga luka penyiksaan berat yang diterima Brigadir J sebelum proses kematian.
"Pergelangan tangan sebelah kiri patah, jari manis patah. Kaki ada dua lubang di sebelah kanan. Kalau klaim (Mabes Polri) lubang di kaki kanan karena proses memasukan formalin, tapi kenapa ada juga di kaki kiri," ujar dia.
Baca Juga: 4 Korban Banjir Bandang Torue Parigi Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Sabtu Besok
Dalam keterangan sebelumnya Kadiv Humas Polda Metro Jaya Ahmad Ramadhan menyebut bahwa Brigadir J ditembak oleh Bharada E.
Dari hasil autopsi kedua, berdasar keterangan keluarga, terungkap Brigadir J dieksekusi banyak orang.
Menurut pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, keluarga tinggal menunggu hasil autopsi secara resmi.
Dari hasil autopsi ulang tersebut, Kamaruddin meminta penyidik tidak setengah hati memeriksa kasus ini.
"Artinya pembunuhan ini dilakukan lebih dari dua orang. Kebenaran itu sudah tampak. Memang ada dua kepentingan membuka dan menutup kasus ini. Polri ingin melindungi institusinya, Presiden ingin membuka," kata Kamaruddin Simanjuntak.***