Modus Tawari Biaya Murah Transfer, Rekening BRI Milik dr. Binsar Parhusip Dibobol, Rp274 Juta Raib

photo author
- Jumat, 10 Juni 2022 | 21:58 WIB
Foto ilustrasi manfaat mengelola keuangan
Foto ilustrasi manfaat mengelola keuangan

METROSULTENG.com- Seorang dokter yang bertugas di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, menjadi korban kejahatan cyber yaitu pembobolan rekening. dr. Binsar Parhusip menceritakan kenapa ia sampai menjadi korban pembobolan rekening tersebut. "Saat saya sedang menjalankan tugas di RSUD Senin, 6 Juni 2022 sore saya mendapat telp dari seseorang dengan nomor +1 (626)988-1396 yang tidak saya kenal. Orang tersebut mengaku dari BRI pusat menawarkan perubahan biaya transaksi transfer dari Rp 6.500 per transaksi menjadi Rp 150.000 per bulan," jelasnya seperti dilansir borneonews, Kamis (9/6). Walau dirinya mengatakan tidak bersedia mengubah teknis biaya transfer tersebut menjadi perbulan, tapi tetap saja orang yang menghubunginya. "Orang di telepon tersebut mengatakan bahwa ia memastikan saya untuk tetap pada biaya transfer lama yaitu Rp 6.500 dan meminta saya mengcopy link yang dikirimkan. Anehnya saya bersedia meng-copy link tersebut dan mengirim via WA pada nomor telepon WA yang menghubungi saya," jelasnya. Sehingga tanpa disadarinya telah memberikan data rekeningnya pada ke WA tersebut sambil merayu dirinya bahwa ia adalah pemakai transfer paling aktif dan mungkin akan dapat hadiah. "Beberapa menit kemudian, karena saya sedang bertugas, tiba-tiba muncul notifikasi transaksi pada sms banking BR. Seketika saya sadar bahwa saya telah ditipu dan langsung saya telepon Call center BRI. Saya sampaikan ada 4 atm saya yang harus saya blokir karena baru sadar saya telah ditipu," jelasnya. Namun menurut Binsar Parhusip, anehnya call center begitu lambat dan selama dirinya melapor melalui call center BRI, transaksi pengurasan rekening miliknya sudah berlangsung. "Penipu yang menghubungi saya tadi ternyata sudah menguras uamg pada rekening saya dengan nominal Rp 274.756.500. Hal ini juga sudah saya laporkan pada kepolisian dan pihak BRI. Saat ini saya masih belum mendapatkan informasi terkait perkembangan penyelidikan. Pihak BRI mengaku juga telah melaporkan hal ini pada pusat dan memblokir 4 rekening milik saya tersebut. Saya berharap ada mujizat agar uang saya bisa kembali," jelasnya. Binsar mengatakan data terkait nomor Hp, nomor rekening dn semua bukti transaksi juga telah disampaikannya ke Polres Kobar dan BRI. "Namun beberapa saat setelah saya melaporkan pada BRI pihak bank mengatakan, sebelum blokir dilakukan semua adalah tanggung jawab nasabah," jelasnya. Binsar juga mempertanyakan apakah tidak ada evaluasi dari pihak bank melihat transaksi mencurigakan dari m-banking. "Terlebih ada orang yang baru saja mengganti PIN kemudian melakukan transaksi dengan nominal besar dalam waktu singkat," jelasnya.(*)        

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X