METRO SULTENG - Pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dipastikan tidak bisa dikebut. Pekerjaan RS yang diberi nama Ka'uria tersebut bakal menyeberang tahun.
Data lapangan yang dihimpun media ini menyebutkan, bangunan utama kantor RS sampai saat ini belum selesai dikerja. Konstruksinya menggunakan rangka baja berat. Pekerjaan rangka baja diperkirakan baru 65 persen.
"Secara keseluruhan, pekerjaan RS tidak bisa selesai hingga 31 Desember 2022. Soalnya bangunan kantor masih sementara dikerja. Bobot pekerjaan kantor paling besar dibanding pekerjaan lainnya,"kata warga sekitar Sabtu sore.
"Pekerjaannya sudah pasti menyeberang tahun. Tidak lagi sesuai kontrak,"tegas warga paruh baya itu.
Selain pekerjaan kantor RS yang menggunakan konstruksi baja berat belum selesai, pekerjaan jalan akses juga jadi tanda tanya. Terutama jalan dalam kompleks RS.
Jalan di kompleks RS kondisinya sering becek dan berlumpur. Terutama di musim hujan. Kadang kala terjadi longsoran ketika hujan terus mengguyur wilayah Kulawi dan sekitarnya.
Baca Juga: Irwan Lapatta: Sigi 100 Persen Dukung Sulteng Jadi Penyangga IKN Baru
"Jalanan dalam kompleks RS tidak padat. Agak labil. Kalau musim hujan, di beberapa titik terjadi longsor skala kecil,"ujar warga lainnya yang menolak disebut namanya.
Sedangkan pekerjaan gedung IGD, farmasi, radiologi, laboratorium, gizi, rawat inap, kamar mayat, dan gedung lainnya, tak ada masalah. Saat ini pekerjaannya sudah tahap finishing.
Para pekerja sudah mulai melakukan pengecatan. Ada juga yang sudah merampungkan pemasangan tegel lantai.
Baca Juga: Sigi Akan Menjadi Salah Satu Daerah Penyangga Kebutuhan Pangan IKN
"Kalau bangunan-bangunan kecil seperti IGD, gizi, kamar mayat dan lainnya, itu oke semua. Cuma bangunan kantor utama dan jalan akses yang belum selesai,"ujar warga tersebut sembari berpamitan pulang ke rumah.
KONTRAKTOR KENA DENDA
Kadis Kesehatan Kabupaten Sigi, dr Sofyan Mailili, dikonfirmasi terkait pekerjaan gedung RS Pratama Kulawi, membenarkan kalau pekerjaan RS tersebut berpotensi menyeberang tahun. Secara keseluruhan, pekerjaannya tidak bisa selesai per 31 Desember 2022.