hukum-kriminal

BRI Cabang Morowali Beberkan Modus Pencurian Uang di Bank Secara Digital, Minta Nasabah Waspada

Selasa, 22 November 2022 | 18:54 WIB
Rizky Darajat Pinca Bank BRI Morowali.

METRO SULTENG- Diera ekonomi 4.0, masyarakat tidak dapat terlepas dari teknologi digital. Selain dikarenakan perkembangan zaman, teknologi digital juga menjanjikan kemudahan, kecepatan dan efisiensi sehingga masyarakat sangat tergantung akan kehadirannya.

Perkembangan teknologi digital tentunya tidak selalu berdampak positif, dikarenakan kemudahannya, terkadang ada orang-orang jahat yang memanfaatkan kelengahan dari pengguna teknologi digital.

Saat ini modus pencurian terus berkembang, jika dahulu pencurian dilakukan di jalan atau di transportasi umum, saat ini pencuri semakin pintar untuk melakukan aksinya di dunia maya menggunakan teknologi digital.

Baca Juga: Hanya Gegara Patok, TS Dibekuk Aparat Polsek Balantak Banggai

Oleh karena ini Pimpinan Cabang (PINCA) Bank BRI Morowali Rizky Darajat menhimbau agar selalu waspada dalam menggunakan setiap aplikasi yang berkaitan dengan finansial.

"Ada beberapa modus penipuan (social engineering) yang saat ini sedang marak, diantaranya Info perubahan tarif transfer dan biaya administrasi, dimana penipu memberi informasi palsu dan meminta korban mengisi data rahasia seperti PIN, OTP, dan Password," ungkap Rizky, Jumat (18/11/22).

Baca Juga: Dikira Vespa Primavera, Ternyata Motor Listrik Volta Mandala, Mirip Benget! Mesinnya Canggih, Pabrikan Dalam

Rizky menjelaskan satu-satu terkait modus penipuan di sosial media, mulai dari akun layanan konsumen palsu, dimana penipu membuat akun media social palsu yang mengatasnamakan bank, mengarahkan korban ke website palsu dan mencuri data rahasianya.

Tawaran menjadi nasabah prioritas, dimana penipu menawarkan promo upgrade dengan berbagai hadiah menarik lalu meminta data rahasia korban.Tawaran menjadi Agen Bank, penipu menawarkan jasa untuk menjadi Agen Laku Pandai lalu meminta korban mentransfer uang untuk mendapatkan mesin EDC.

Baca Juga: APBDes Bungin Luean Capai Rp 1,3 Miliar, Semus : Masih Ada Program Yang Belum Terealisasi

Pemberitahuan pemenang hadiah undian, yaitu dimana penipu memberitahukan hasil undian palsu kepada korban dan meminta sejumlah uang atau meminta data-data rahasia.

Modus-modus tersebut biasanya dijalankan dengan cara, Modus penipuan dengan cara menghubungi nasabah melalui telepon/ whatsapp/ telegram/facebook/ instagram/tiktok/lainnya mengatas namakan pihak Bank atau pihak berwenang.

Baca Juga: Antisipasi Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru, Koperindag Banggai Laut Akan Gelar Pasar Murah

Beberapa contoh modus penipuan: permintaan konfirmasi perubahan tariff, permintaan pembatalan transaksi, permintaan dana untuk menebus sesuatu, permintaan token, dll.

"Pelaku mengaku melakukan konfirmasi transaksi kemudian membuat nasabah panik dengan menyebutkan transaksi/kejadian yang sebetulnya tidak pernah dilakukan oleh nasabah.
Pelaku mengirimkan link palsu dan meminta nasabah untuk mengisi User ID, Password, PIN, Kode OTP, M-Token dan CVV ataupun data lainnya yang seharusnya bersifat rahasia.
Data tersebut digunakan oleh penipu untuk menguras saldo nasabah," jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini