hukum-kriminal

Sengketa Maritim Indonesia-Australia Memanas, Pulau Pasir Milik Siapa? Ini Kata Bossman Mardigu

Minggu, 13 November 2022 | 12:51 WIB
Sengketa Maritim Indonesia-Australia Memanas, Pulau Pasir Milik Siapa? Ini Kata Bossman Mardigu. (Doc)

METRO SULTENG-Pulau Pasir atau Ashmore Reef merupakan pulau yang berlokasi kurang lebih 140 km di sebelah selatan Pulau Rote Nusa Tenggara Timur.

Pulau ini menjadi perdebatan memanas lantaran Australia mengklaim pulau tersebut miliknya. Hal ini memicu banyak reaksi dari masyarakat di Indonesia.

Baca Juga: Bossman Mardigu Sebut Anggaran Jadi Masalah Pembangunan Ibukota Baru, Benarkah?

Bahkan masyarakat adat laut timur akan menggugat kepemilikan Pulau Pasir oleh Australia ke Pengadilan Commonwealth Australia di Canberra.

Hal ini juga memberikan reaksi Bossman Mardigu, dia menyebut dari catatan sejarah pulau pasir merupakan bagian dari Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan adanya artefakta peradaban penduduk Indonesia.

Baca Juga: Youtuber Posting Konten Video Makan Sop Kelelawar Ditangkap Aparat, Pecinta Satwa Murka, Video Dihapus

"Berdasarkan data dari pre Colonial history atau sejarah sebelum Colonial dulu, Pulau Pasir adalah wilayah yang tergabung dalam Nusantara Indonesia," jelasnya dikutip dari Youtubenya, Minggu, (13/11/2022).

Selain itu, dalam catatan Pulau Pasir juga menjadi bagian dari tradisional fishing area. Bahkan bukan hanya Pulau Pasir hingga wilayah broome Australia tradisional fishing groundnya Indonesia.

Baca Juga: Dua Pesawat Pembom Milik Amerika Tabrakan Diatas Udara Hingga Meledak, Seluruh Awak Dikabarkan Tewas

"Orang Timur, Ambon, Makassar yang dikenal sebagai nelayan dan pelaut ulung di jalan kolonial hingga saat ini," ungkapnya.

Sejak MOU Indonesia dengan Australia di tahun 1974, Australia langsung klaim Pulau Pasir sebagai propertinya.

Baca Juga: Pengamanan G20, Kapolri Cek Peralatan dan Kesiapan Personel, Semua Tergelar dengan Baik

"Saat ini Indonesia baru tersadar kesalahan MOU di tahun 74 tersebut yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia waktu itu dan kita harus betulkan serta ambil balik ini adalah kesalahan bilateral antara Indonesia dan Australia," bebernya.

 

Halaman:

Tags

Terkini