METRO SULTENG-Menimbah ilmu dibangku sekolah adalah hak setiap anak dan menjadi tumpuan harapan para orang tua, agar kelak dikemudian hari peserta didik memiliki bekal yang cukup sehingga mampu berdaya saing dan siap berkontribusi memajukan Daerah. Agar semua berjalan lancar tentu harus di dukung sarana dan prasarana infrastruktur yang layak dan memadai.
Namun, apa jadinya jika proses belajar mengajar bagi siswa tak ditunjang dengan fasilitas sarana memadai, tentu ini bisa menjadi persoalan bagi peserta anak didik terutama dalam hal kenyamanan belajar.
Seperti halnya di alami Murid kelas 2 dan 3 SDN 4 Desa Tinigi, Kecamatan Galang, Kabupate Tolitoli, yang terpaksa harus belajar dibawah tenda yang dipinjamkan oleh pemerintah desa setempat.
Baca Juga: Profil Surya Darmadi Alias Apeng, Buron Koruptor Rp 78 Triliun, Sumber Kekayaannya
Baca Juga: Link Twibbon HUT RI ke-77 Agustus 2022, Desain Heroik Cocok Dipasang di Medsos
Pasalnya hingga kini Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tolitoli belum juga membangunkan ruangan kelas baru untuk digunakan murid tersebut, layaknya sekolah lain yang fasilitasnnya lengkap.
Kepala SDN 4 Tinigi, Kecamatan Galang Nasir dikonfirmasi membenarkan jika saat ini muridnya yang berjumlah 25 orang itu harus mengenyam belajar di bawah tenda terowongan milik Desa Tinigi belum lama ini.
"Tenda itu dipinjamkan oleh pemerintah desa kepada sekolah untuk keperluan proses belajar mengajar disana," kata Nasir Kepala Sekolah SDN 4 Tinigi.
Baca Juga: Awal Mula Perseteruan Pesulap Merah dan Gus Samsudin
Baca Juga: Lagi, BRI Digugat Nasabahnya Senilai Rp 69,2 Miliar di PN Poso
Dikatakan proses belajar mengajar berlangsung sejak tahun ajaran baru 2022 hingga kini, meski dirinya belum lama dilantik menjadi kepala sekolah di SD tersebut,awlanya dia tak tau menahu sebab musabab perihal sehingga lokasi dia area sekolah tak kunjung dibangunkan gedung Ruang Kelas Belajar (RKB).
"Saya belum lama dilantik jadi Kepsek di SDN 4 Tinigi dan tidak tahu persis soal status tanah itu, tapi yang jelas sebagai Kepsek saya ikut bertanggung jawab mencarikan solusi agar ada bangunan RKB yang baru, namun untuk saat ini kita siapkan tenda untuk keperluan belajar mengajar bagi siswa," jelasnya.
Baca Juga: Kasus Brigadir J, Istri Irjen Sambo Sempat Berteriak, Ahmad Ramadhan: Dia Dilecehkan
Baca Juga: PT Vale Bangga, 54 Tahun Beroperasi Bisa Menjaga Kelestarian Danau Matano
Menurut sepengetahuan Nasir, setelah ia mencari informasi penyebab tidak terbangunkannya gedung kelas belajar dua ruangan yang tepat berada disamping gedung lama, ternyata penyebabnya adalah lantaran pemilik lahan tak jadi menghibahkan tanah miliknya sehingga pihak sekolah tak berani membuat RKB.