Metrosulteng.com, Parigi Moutong-Seorang anggota Brimbob tergabung dalam operasi Madago Raya hanyut di Sungai Salubanga, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Tim SAR melakukan pencarian.
"Benar peristiwa itu, kami menerima informasi dari Kapolsek Sausu pada Sabtu (25/6) pukul 19.15 Wita," kata Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Palu, Andrias Hendrik Johanes, di Palu, seperti dikutip dari Antara, Minggu (26/6/2022).
Baca Juga: Anggota Brimob dari Kepri Hanyut di Sungai Salubanga Parigi Moutong
Berdasarkan informasi yang diterima, Andrias menerangkan, satu anggota Brimob itu terseret arus saat menyeberang sungai di Desa Salubangan, Kecamatan Sausu.
Korban diketahui bernama Brigpol Janwar Sobar Wijaya dari Satuan Brimob Kepulauan Riau (Kepri). Korban ditugaskan dalam Satgas Madago Raya untuk mengejar sisa teroris Poso.
Baca Juga: Dua Warga Lore Peore Poso Tewas Dibunuh OTK Didalam Rumahnya
Personel Basarnas kami kerahkan dari Pos SAR Parigi berjumlah empat personel sejak Sabtu malam. Setiba di sana, personel melakukan koordinasi dengan pihak terkait, namun operasi pencarian baru dimulai hari ini bersama tim gabungan," ujar Andrias.
Dia mengatakan estimasi waktu pencarian dilakukan selama tujuh hari ke depan. Pencarian dilakukan dari titik kejadian dan menyisir aliran sungai.
Para personel Basarnas dilengkapi peralatan SAR darat, satu unit mobil angkut personel, peralatan komunikasi, peralatan medis, alat pelindung diri (APD) COVID-19 dalam pencarian korban.
Baca Juga: Dimotori Kadensus 88 Mabes Polri, Sogili Tolerunsi 2022 Tunjukan Citra Poso Aman Dimata Dunia
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Palu Andi Sultan mengatakan tim SAR yang terlibat terdiri dari tim rescue Pos SAR Parigi, personel Polsek Sausu, Brimob, TNI, PMI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat setempat.
"Kami mengimbau tim terlibat agar selalu berhati-hati, mengingat koordinat pencarian merupakan jalur operasi Madago Raya, dan kami juga berharap korban bisa secepat ditemukan. Di titik pencarian, personel hanya mengandalkan radio komunikasi karena tidak ada jaringan telekomunikasi," kata Andi.***