Habitat hewan liar yang mulai tergusur
Faktor yang membuat ular-ular tersebut akhirnya memangsa manusia tidak terlepas dari habitat mereka yang berganti dengan perladangan, seperti pada konteks pertanian hingga kebun kelapa sawit.
Di Sulewesi sendiri, ular merupakan predator yang tidak dapat dihindari. Hal itu mungkin saja pernah terjadi sebelumnya di Kalimantan atau Sumatera.
Karena perubahan habitat tersebut, mangsa alami ular-ular tersebut pun menghilang. Di lain kesempatan, si ular bertemu dengan manusia atau hewan ternak di saat ular sedang berburu makanan.
Si ular itu sendiri mungkin saja bisa menjauh, kalau manusianya tanpa sengaja menggunakan wangi-wangian yang bisa menggangu inderanya tersebut.
“Ular merupakan predator di sana (Sulawesi). Merekalah yang mengendalikan babi-babi hutan hingga anoa. Karena mereka adalah satwa liar, jadi sangat memungkinkan untuk bertemu mereka. Ketika bertemu dengan manusia yang dideteksi oleh indera si ular tersebut adalah manusia sebagai makluk berdarah panas. Itu yang membuat ular-ular tersebut sampai menyerang manusia,” katanya.***