hukum-kriminal

Ternyata Gubernur Sherly Tjoanda Kuasai Bisnis Tambang di Maluku Utara yang banyak Bermasalah, JATAM Temukan Jejak Hitamnya

Kamis, 20 November 2025 | 09:14 WIB
Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda

METRO SULTENG—Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) menyoroti dugaan konflik kepentingan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, terkait keterlibatannya dalam sejumlah perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah tersebut.

Temuan ini disampaikan dalam laporan investigatif JATAM dan diperkuat dengan pernyataan resmi Koordinator Nasional JATAM, Melky Nahar.

Dalam keterangannya, Melky menyebut dugaan rangkap kepentingan tersebut muncul karena Sherly terhubung dengan sedikitnya lima perusahaan tambang yang bergerak di sektor nikel, emas, hingga pasir besi.

Baca Juga: Pertumbuhan Kredit UMKM pada Oktober 2025 Malah Melemah, Kok Bisa? Padahal BANK BUMN Sudah Diguyur Triliunan

“Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan secara tegas melarang pejabat publik melakukan tindakan yang berindikasi pada konflik kepentingan, sebagaimana diatur dalam Pasal 12 ayat 2,” kata Melky dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip dari Kilat.com, Selasa 18 November 2025.

“Artinya, rangkap jabatan antara gubernur dan pemilik atau direktur perusahaan tambang adalah praktik yang dilarang dan dapat dikenakan sanksi administratif hingga pemberhentian sementara.”

Terhubung dengan Lima Perusahaan Tambang

Dalam laporan JATAM, lima perusahaan yang disebut memiliki keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Sherly Tjoanda antara lain PT Karya Wijaya – tambang nikel di Pulau Gebe, PT Bela Sarana Permai – tambang pasir besi di Pulau Obi.

Lalu PT Bela Kencana – perusahaan tambang nikel, PT Amazing Tabara – perusahaan tambang emas, serta PT Indonesia Mas Mulia yang juga tambang emas dan tembaga.

Keterhubungan tersebut ditelusuri melalui dokumen kepemilikan saham, jabatan direksi, hingga relasi dengan kelompok usaha Bela Group, yang sebelumnya dikelola bersama almarhum suaminya, Benny Laos.

Baca Juga: Dikukuhkan Jadi Guru Besar UIN Alauddin Makassar, Ini Profil Singkat Darsul S. Puyu, Putra Kelahiran Desa Mansalean Banggai Laut

Dalam laporan resmi yang berjudul _Konflik Kepentingan Gurita Bisnis Sherly Tjoanda,_ JATAM menegaskan, Sherly tidak hanya terlihat sebagai aktor politik, tetapi juga sebagai pebisnis tambang.

“Sherly terafiliasi dengan jaringan perusahaan yang menguasai lahan dan sumber daya alam di provinsi tersebut,” tulis laporan itu.

Dampak ke Warga

JATAM juga mengungkap sejumlah dampak lingkungan yang ditimbulkan dari operasi perusahaan-perusahaan yang terhubung tersebut. Kerusakan pesisir di Pulau Gebe, pencemaran sungai di Bacan, serta konflik lahan di Pulau Obi menjadi temuan utama.

Halaman:

Tags

Terkini