Pertumbuhan Kredit UMKM pada Oktober 2025 Malah Melemah, Kok Bisa? Padahal BANK BUMN Sudah Diguyur Triliunan

photo author
- Kamis, 20 November 2025 | 06:53 WIB
Potret UMKM kian sepi (Foto: Ist)
Potret UMKM kian sepi (Foto: Ist)

METRO SULTENG - Pertumbuhan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melambat signifikan pada Oktober 2025, hanya tumbuh 0,11 persen secara tahunan (yoy).

Angka tersebut turun dari periode sebelumnya yang masih mencatatkan pertumbuhan positif.

Bank Indonesia (BI) menegaskan pelemahan ini tidak terlepas dari melemahnya permintaan kredit di tengah sikap pelaku usaha yang cenderung menahan ekspansi.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa perlambatan kredit UMKM terjadi sejalan dengan menurunnya pertumbuhan kredit perbankan secara keseluruhan.

Kredit perbankan pada Oktober 2025 tumbuh 7,36 persen (yoy), lebih rendah dibanding 7,70 persen (yoy) pada September 2025.

Baca Juga: Archipelagic State Beriklim Tropis, Modal Dasar Menjadi Perodusen Udang Terbesar, Peta Jalan Terukur Menjadi Kunci

“Kondisi ini memengaruhi pertumbuhan kredit UMKM Oktober 2025 yang turun menjadi sebesar 0,11 persen (yoy),” ujar Perry dalam paparan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Rabu, 19 November 2025.

Permintaan Melemah Karena Pelaku Usaha Masih ‘Wait and See’

Perry menjelaskan tiga faktor utama penyebab permintaan kredit belum menguat.

Pertama, pelaku usaha dinilai masih menahan ekspansi karena menunggu kondisi ekonomi yang lebih stabil.

Kedua, banyak korporasi memilih memaksimalkan pembiayaan internal daripada mengambil kredit baru.

Ketiga, suku bunga kredit masih dianggap relatif tinggi untuk sebagian pelaku usaha.

“Permintaan kredit yang belum kuat dipengaruhi oleh sikap pelaku usaha yang masih menahan ekspansi (wait and see), optimalisasi pembiayaan internal oleh korporasi, dan suku bunga kredit yang masih relatif tinggi,” jelas Perry.

Baca Juga: Peringkat FIFA Baru Tetapkan Tim Unggulan Teratas dalam Undian Turnamen Piala Dunia 2026, dengan Jerman Mengungguli Kroasia

Sikap tersebut membuat perbankan tidak melihat pertumbuhan signifikan dalam pengajuan kredit baru, termasuk dari segmen UMKM yang biasanya menjadi motor penopang ekonomi domestik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X