“Kami masih menyusun jadwal pemeriksaan. Nanti akan kami sampaikan,” kata Budi Prasetyo, Senin (4/8/2025).
Ia menegaskan, penyitaan kendaraan mewah milik Bowo pada 21 Juli 2025 adalah langkah hukum. Penyitaan itu untuk pembuktian dan optimalisasi aset.
Baca Juga: KPK akan Periksa Lagi Bupati Buol, Belum Tersangka masih Saksi
Ia membantah klaim Bowo yang menyebut mengembalikan kendaraan secara sukarela.
"Aset tersebut disita penyidik karena diduga terkait perkara," tegasnya.
Bowo mengaku pernah menerima gratifikasi saat menjadi Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
Namun, ia tidak menjelaskan kapan, berapa nilainya, dan bentuk pemberiannya.
Ia mengklaim dana itu dipakai membeli motor gede Harley Davidson.
Baca Juga: Desakan Bupati Buol Ditersangkakan KPK mulai Muncul
“Saya pernah menerima sesuatu. Lalu saya belikan motor. Kendaraan itu saya kembalikan setelah tahu sumbernya tidak benar. Setelah dikembalikan, perasaan saya lebih nyaman,” katanya.
KPK sudah memeriksa Bowo dua kali. Pemeriksaan terkait aliran dana dugaan pemerasan.
Kasus ini masih berkembang. Publik menunggu langkah tegas KPK. ***