Iran merupakan salah satu penentang awal terbentuknya Israel, dengan memberikan suara pendukung pembentukannya pada tahun 1947.
Pada tahun 1949, Iran abstain dalam pemungutan suara untuk penerimaan Israel ke PBB.
Meskipun memiliki pendirian awal ini, Iran mengakui kedaulatan Israel pada tahun 1950, menjadikannya negara mayoritas Muslim kedua yang melakukannya.
Periode Perdamaian Dingin: 1953-1979
Setelah Mohammad Reza Pahlavi yang pro-Barat naik ke tampuk kekuasaan sebagai Shah Iran pada tahun 1953, ada fase perdamaian relatif dalam hubungan Israel-Iran.
Periode Setelah Revolusi Iran: 1979-1990an
Revolusi Iran pada tahun 1979 menyebabkan terbentuknya pemerintahan teokratis di Iran.
Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Khomeini, menyatakan Israel sebagai 'musuh Islam.'
Hubungan kemitraan terputus dan kedutaan besar ditutup karena Iran menolak mengakui legitimasi Israel.
Fase-fase ini mencerminkan sejarah hubungan yang rumit dan seringkali penuh gejolak antara Iran dan Israel, yang terbentuk oleh pergeseran geopolitik dan perubahan ideologi di kedua negara.
Kesimpulan
Membandingkan kekuatan militer Israel dan Iran melibatkan pertimbangan berbagai aspek selain sekadar angka. Berikut ini beberapa hal penting:
Kekuatan Israel:
Israel memiliki militer yang sangat maju dan berteknologi canggih, dengan fokus pada kualitas daripada kuantitas.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mendapat manfaat dari pelatihan dan koordinasi yang kuat.
Angkatan udara Israel diperlengkapi dengan baik dan memiliki pesawat tempur modern.
Negara ini memiliki sejumlah besar kapal selam, yang dapat memainkan peran strategis dalam keamanan maritim.
Kekuatan Iran:
Iran memiliki kekuatan militer yang tetap besar dan sejumlah personel cadangan yang signifikan.
Iran memiliki beragam persenjataan rudal balistik dan artileri roket.
Kemampuan pertahanan udaranya telah dikembangkan untuk melawan potensi ancaman.
Strategi militer Iran mencakup perang asimetris dan fokus pada pengaruh regional melalui kelompok proksi.
Pertimbangan Utama:
Militer Israel dirancang untuk pertahanan dan pencegahan regional, dengan penekanan yang kuat pada respons yang cepat.