METRO SULTENG - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) resmi mengambil alih penanganan kasus kematian Riyan Nugraha alias Becham, yang diduga meninggal dunia akibat penganiayaan oknum anggota Polres Banggai Kepulauan (Bangkep).
Langkah ini dilakukan guna menjamin proses hukum yang transparan dan profesional.
Keluarga almarhum bersama kuasa hukumnya dari Aliansi Advokat Banggai, melaporkan kasus tersebut ke Propam Polda Sulteng akhir pekan lalu. Tim hukum tersebut terdiri dari Irfan Bungaadjim, Natsir Said, Hasdy, Surib, dan Sidik.
Baca Juga: Kematian Ryan Nugraha Diminta Jadi Atensi Komisi III DPR RI dan Komnas HAM
Bahkan, kedua orang tua Riyan bersama kuasa hukumnya melakukan audiensi langsung dengan Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Dr. Agus Nugroho, di Mapolda Sulteng, Senin (2/6/2025).
Dalam pertemuan itu, Kapolda Sulteng menyampaikan komitmennya untuk menindaklanjuti kasus kematian Riyan secara transparan, profesional, dan berkeadilan.
Baca Juga: Polda Sulteng Tak Perlu Kebakaran Jenggot, Ahmad Ali: Yang Saya Kritik Kepala Daerahnya
Irfan mengungkapkan, Kapolda akan mengambil alih langsung penanganan perkara tersebut dari Polres Bangkep.
“Kami bersyukur bahwa Kapolda akan mengambil alih penanganan perkara ini. Keluarga meyakini, jika Polda yang menangani, penyebab kematian Riyan akan terungkap secara independen dan objektif,” ungkap Irfan.
Ia juga menegaskan, laporan polisi terkait dugaan penganiayaan berat terhadap Riyan Nugraha akan sepenuhnya ditangani oleh Polda Sulteng.
“Itu komitmen Kapolda dalam pertemuan tadi dengan kami,” terang Irfan menambahkan.
Baca Juga: Polda Sulteng Tetap Lanjutkan Kasus Hendly Mangkali, Kuasa Hukum Siapkan Gugatan PMH
Sebelumnya, Riyan Nugraha alias Becham dilaporkan meninggal dunia dalam kondisi mencurigakan, yang diduga akibat penganiayaan oleh oknum aparat.
Ryan merupakan warga Kabupaten Banggai Laut. Ia meninggal dunia pada 11 Mei 2025 lalu.