hukum-kriminal

Kades Lantapan Minta Pemerintah dan DPRD Tolitoli Hentikan Pengerukan Material Illegal di Kuala Tinigi

Jumat, 16 Mei 2025 | 08:12 WIB
Akibat aktifitas pengerukan pasir dan sirtu di Bantaran Kuala Tinigi,Persawahan warga Desa Lantapan ikut terdampak

METRO SULTENG-Kepala Desa (Kades) Lantapan, Tolitoli, Samsul Bahri minta kepada pemerintah daerah bersama anggota dewan khususnya dari Dapil II yang duduk di DPRD, segera mengambil tindakan untuk menertibkan aktifitas pengerukan material pasir dan sirtu yang di lakukan pengolah di bantaran kuala Tinigi, Kecamatan Galang.

Menurutnya, dampak yang ditimbulkan dari aktifitas tersebut di anggap sangat merugikan warganya yang menggantungkan penghidupannya dari hasil pertanian  dan kebun Desa Lantapan.

Baca Juga: Pencurian Kelapa Dalam Makin Marak, Petani Pasrah, Kalau Melapor Urusan Makin Repot
 
Hal itu di katakan kepada wartawan belum lama ini di Kantor Desa Lantapan. Menurutnya jika aktifitas tersebut terus dilakukan oleh pengolah setiap saat jika musim hujan deras turun, menyebabkan banjir  dan merusak persawahan warga dalam skala besar. 
 
"Saya  minta aktifitas disana di tertibkan secepatnya karena dampaknya sudah merugikan warga kami, bahkan lahan petani di Desa di Kalangkangan juga ikut terancam, parahnya lagi jika di biarkan terjadi hampir di pastikan separuh daratan wilayah desa kami akan hilang di bawa arus banjir jika hujan deras turun," keluhnya.
 
Kades menduga aktifitas pengerukan yang dilakukan pengolah menggunakan alat berat di bantaran kula Desa Tinigi, yang berbatasan dengan Desa Lantapan, adalah praktik ilegal sebab tak bisa menunjukkan surat izin pengoperasian dari lembaga yang berwenang.

Baca Juga: Harga Kelapa Terus Meroket Permintaan Ekspor Tinggi, Zulhas Minta Petani Tanam Kelapa yang Banyak

"Selama ini info yang saya terima dari warga mereka (pengolah tambang galian c) hanya mengatakan sudah memiliki izin. Namun hingga kini pengobatan tak bisa menunjukkan bukti surat izin resmi pengoperasian," jelasnya.
 
Kades Lantapan berharap tidak ada lagi pihak yang berdiam diri, apalagi sampai menutup nutupi persoalan ini, sebab ini menyangkut hajat hidup orang banyak, ia juga minta ada perhatian dari pemerintah daerah untuk memasang beronjong atau tembok penahan di pinggiran aliran kuala Tinigi dan Lantapan untuk menghindari gerusan banjir yang sewaktu waktu terjadi.***

 

Tags

Terkini