hukum-kriminal

Seprianus Nggaluku: Kami Tak akan Kompromi dengan Perampas Lahan

Senin, 17 Maret 2025 | 18:48 WIB
Ketua Koperasi Bunga Sawit Desa Bunta, Seprianus Nggaluku. (Foto: IST).

METRO SULTENG - Ketua Koperasi Bunga Sawit Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Seprianus Nggaluku mengakui bahwa PT Agro Nusa Abadi (ANA) telah memberikan hak masyarakat desa dan bekerja sama dengan petani plasma. Namun, ada pihak lain yang melakukan klaim lahan milik koperasi secara sepihak dan paksaan.

“PT ANA sudah menyerahkan lahan ini untuk dikelola dalam skema plasma, tetapi ada pihak yang secara ilegal mengklaim dan memanen hasilnya tanpa hak. Ini jelas perampasan,” tegas Seprianus dihubungi baru-baru ini.

Baca Juga: Selama 13 Tahun, PT ANA Konsisten Bantu Pemerintah Cegah Stunting di Morowali Utara

Seprianus mengungkapkan, terdapat 10 blok lahan plasma yang seharusnya menjadi milik petani telah dikuasai oleh klaimer, yang tidak memiliki dasar hukum yang jelas.

“Akibatnya, para petani yang tergabung dalam koperasi tidak bisa menikmati hasil sawit mereka,” imbuhnya.

Untuk itu, Seprianus bersama kelompok koperasi telah mengambil langkah hukum dengan berkoordinasi ke Polda, Badan Pertanahan Nasional (BPN), serta pemerintah daerah untuk menegaskan batas lahan yang sah.

Baca Juga: Petani Sawit Plasma di Morut Keluhkan Tindakan para Klaimer Lahan PT ANA

Namun, tindakan para klaimer belum mereda. Mereka masih sering memasuki kebun plasma dan melakukan panen secara paksa.

Menurut Seprianus, PT ANA bisa membantu petani plasma berkoordinasi dengan pemerintah maupun aparat keamanan.

“Kami juga berharap, PT ANA bersama Koperasi Bunga Sawit bersama-sama berupaya melalui kolaborasi dalam mendorong kesejahteraan petani plasma melalui pengelolaan lahan plasma ini,” pintanya.

Meskipun begitu, ia mengaku akan terus memperjuangkan hak petani plasma dari tindakan para klaimer.

Baca Juga: Mantan Aktivis LSM di Morowali Utara Sayangkan Tindakan Klaimer Lahan PT ANA

“Kami akan terus berjuang agar hak petani dikembalikan. Tidak ada kompromi dengan pihak yang ingin merampas hasil kerja keras kami,” pungkasnya.

Saat ini, koperasi dan para petani berharap pemerintah dapat turun tangan lebih aktif agar sengketa ini segera terselesaikan dan hak mereka bisa dipulihkan sepenuhnya. (*)

Tags

Terkini