Petani Sawit Plasma di Morut Keluhkan Tindakan para Klaimer Lahan PT ANA

photo author
- Senin, 10 Maret 2025 | 18:11 WIB
Ketua Koperasi Bunga Sawit Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara, Seprianus Nggaluku. (Foto: Ist).
Ketua Koperasi Bunga Sawit Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara, Seprianus Nggaluku. (Foto: Ist).

METRO SULTENG – Petani plasma di Desa Bunta menyatakan bahwa PT Agro Nusa Abadi (ANA) di Kabupaten Morowali Utara telah memberikan hak masyarakat desa dan bekerja sama dengan membentuk koperasi petani plasma. Sayangnya, wujud semangat penerapan undang-undang itu dirampas pihak yang mengklaim lahan secara sepihak.

Ketua Koperasi Bunga Sawit Desa Bunta, Seprianus Nggaluku, mengungkapkan bahwa sekitar 10 blok lahan plasma yang seharusnya menjadi milik petani, telah dikuasai oleh klaimer yang tidak memiliki dasar hukum yang jelas. Akibatnya, para petani yang tergabung dalam koperasi tidak bisa menikmati hasil sawit mereka itu.

Baca Juga: Ingkari Proses Penyelesaian, Klaimer Lahan PT ANA Dilaporkan ke Polisi

PT ANA sudah menyerahkan lahan ini untuk dikelola dalam skema plasma, tetapi ada pihak yang secara ilegal mengklaim dan memanen hasilnya tanpa hak. Ini jelas perampasan,” tegas Seprianus, baru-baru ini.

Pihak koperasi pun telah mengambil langkah hukum dengan berkoordinasi bersama Polda Sulawesi Tengah, Badan Pertanahan Nasional (BPN), serta pemerintah daerah untuk menegaskan batas lahan yang sah.

Namun, tindakan para klaimer belum mereda. Mereka masih sering memasuki kebun plasma dan melakukan panen secara paksa. Menurut Seprianus, PT ANA bisa membantu petani plasma dengan berkoordinasi dengan pemerintah maupun aparat keamanan.

Baca Juga: Aksi Klaimer Sepihak Lahan Sawit di Morowali Utara Makin Meresahkan Warga

“Kami berharap PT ANA bisa lebih proaktif, karena mereka sudah menyerahkan lahan plasma ini,” ujarnya. Meskipun begitu, ia mengaku akan terus memperjuangkan hak petani plasma dari tindakan para klaimer. “Kami akan terus berjuang agar hak petani dikembalikan. Tidak ada kompromi dengan pihak yang ingin merampas hasil kerja keras kami,” pungkas pemuda yang karib disapa Jumper ini.

Saat ini, koperasi dan para petani berharap pemerintah dapat turun tangan lebih aktif agar sengketa ini segera terselesaikan dan hak mereka bisa dipulihkan sepenuhnya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X