Temuan barang selundupan itu meliputi hasil tangkapan penyelundupan tekstil, tembakau, minuman keras, dan aksesoris, besi, baja, elektronik, kosmetik, gading gajah, dan kayu rotan.
Terdapat juga hewan dan tanaman dari hasil selundupan barang ilegal yang ditemukan desk penyelundupan RI.
"Desk juga mengamankan hewan dan tanaman hasil selundupan. Seperti kera ekor panjang, babi, burung, ayam, lobster, daging, beras, bibit dan benih tanaman, buah serta tanaman hias," terangnya.
Geliat Prabowo Tindak Tegas Penyelundupan
Dalam kesempatan yang sama, Budi mengatakan hasil temuan desk penyelundupan ini menunjukkan keseriusan Presiden Prabowo Subianto dalam menindak tegas pelaku penyelundupan.
Menko Polkam itu menyebut, tujuan pengusutan kasus penyelundupan itu demi menjaga kestabilan ekonomi juga untuk melindungi konsumen dari barang bahaya atau palsu, serta bentuk keberpihakan pemerintah kepada industri dalam negeri dan UMKM.
Baca Juga: KPP Pratama Tolitoli Tepis Isu Tidak Lakukan Pra Implementasi Apk Coretax
"Mohon dukungan masyarakat dalam upaya pemerintah memberantas barang penyelundupan agar negara tidak dibanjiri barang selundupan ilegal," tutur Budi.
"Sehingga industri negeri terlindungi dan memiliki daya saing baik di pasar domestik dan internasional," tandasnya.
Terdapat 351 'Pelabuhan Tikus' Barang Selundupan
Menko Polkam menyebut, terdapat 351 'pelabuhan tikus' yang digunakan sebagai pintu masuk penyelundupan.
Budi menjelaskan pelabuhan tikus itu salah satunya paling banyak berada di wilayah Timur Pulau Sumatera. Oleh sebab itu, pihaknya kemudian menerjunkan satgas khusus untuk mengawasi lokasi tersebut.
"Satgas laut itu khusus maksimal memantau yang di wilayah Sumatera bagian timur karena memang ini yang paling padat lalu lintas lautnya begitu," terang Menko Polkam RI.
"Di sini disebut dengan jalur tikus, kalau dari pemetaan jumlah lebih 300 lebih (jalur tikus)," sambung Budi.