"Paling tidak, ada mobil ambulance yang siap antar jemput pasien untuk membawa ke rumah sakit jika pasien membutuhkan perawatan intensif," harap Anwar yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sulteng dihubungi wartawan, Rabu siang (19/6/2024).
Menurutnya, tahun 2023 Komisi V DPR RI kembali menganggarkan pembangunan ruas jalan dan jembatan di Kalamanta. Anggarannya kurang lebih 80-an miliar melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), leading sektor Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu.
"Tahun 2023, kami di Komisi V DPR RI sudah menganggarkan (APBN) untuk pembangunan jalan Kalamanta," ungkap Anwar.
Kemudian tahun 2022 masih kaitannya dengan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana alam Palu, Sigi dan Donggala, Kementerian PUPR juga memprogramkan pembangunan ruas jalan Lindu - Sadaunta. Total anggarannya Rp79 miliiar lebih yang bersumber dari pinjaman JICA, Jepang.
Baca Juga: Anwar Hafid Minta Pemerintah Evaluasi Menyeluruh PT ITSS!
Proyek ruas jalan Lindu - Sadaunta itu dikerjakan oleh PT. Sarana - Diatasa KSO dengan nilai kontrak Rp79,5 miliar.
Kepala BPJN XIV Palu, Dadi Murdani, menginformasikan bahwa pekerjaan PT Sarana-Diatasa KSO itu mengalami keterlambatan dan telah melampaui tenggat waktu sekitar dua bulan. Dan pekerjaan tersebut telah diadendum dengan perpanjangan selama 50 hari.
"Benar ada adendum perpanjangan waktu, karena kemarin sempat ada larangan bekerja oleh JICA terkait pengurusan hutan lindung," kata Kepala Balai XIV saat dihubungi wartawan Rabu (19/6/2024).
Saat ini, lanjutnya, pekerjaan masih berlangsung di lapangan dan pihaknya terus melakukan pemantauan.
Bupati Sigi melalui Kepala Dinas PUPR, Eddy Dwi Saputro, menyatakan bahwa ruas jalan Kalamanta tersebut sudah pernah dikerjakan bahkan sampai tembus ke Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Namun, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak mampu membiayai sepenuhnya.
Karena itu, ketika Prof. Nurdin Abdullah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan, ia membangun kolaborasi untuk pembukaan jalan nasional Sigi yang tembus ke Luwu Utara sebagai embrio jalan nasional Sulawesi Tengah-Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Coming Soon! Sangganipa Fest 2024 Jilid III di Bumi Pogogul
"Jauh sebelumnya, PUPR Sigi sudah pernah membuka dan membangun jalan Kalamanta, Pipikoro. Namun, karena kondisinya rawan longsor serta tanahnya labil, jalan tersebut tidak dapat dilalui mobil. Meski begitu, sepeda motor masih bisa lewat. Kasus pasien yang viral karena ditandu warga dari Kalamanta disebabkan pasien tersebut tidak bisa dibonceng dengan motor karena penyakit diabetes," ujar Eddy selaku Plt Kepala Dinas PUPR Sigi.
Eddy juga menegaskan bahwa pusat, melalui Kementerian PUPR, sudah memprogramkan pembangunan jalan nasional Sigi, termasuk Kalamanta yang tembus ke Sulawesi Selatan.
"Hanya saja, kami belum tahu apa masalahnya sehingga pembangunan ruas jalan nasional Sigi ke Luwu Utara belum dimulai. Padahal, sudah ada SK Menteri PUPR dan bahkan sudah ada jembatan yang dibangun untuk membuka akses di ruas jalan itu," papar Eddy. ***