hukum-kriminal

Diduga Diancam Eks Napiter, Kuasa Hukum Senator ART Desak Respons Polisi

Rabu, 6 Desember 2023 | 15:08 WIB
Amerullah, SH, kuasa hukum anggota DPD RI, Abdul Rachman Thaha (ART).

Baca Juga: Senator ART Layangkan Gugatan Rp35 Miliar, Berikut Identitas para Tergugat

"Ini tidak boleh dibiarkan. Negara kita sedang bersiap menghadapi Pemilu 2024. Jangan ulah oknum dapat mengganggu stabilitas keamanan di Sulteng," harap Amerullah.

Kapolda Sulteng, Irjen Pol Agus Nugroho, diminta memberi perhatian atas kejadian ini. Dan Amerullah menduga tindak premanisme dan pengancaman terhadap ART telah direncanakan sebelumnya.

"Perlu dibuka, apa motivasi Rifaldi Pattalau dan Yenny Yus Rantung sehingga membawa Is datang ke PN Palu siang itu. Karena ada informasi lain yang masuk ke kami, bahwa kejadian ini diduga ada skenario," ungkap Amerullah.

Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha, juga telah mengonfirmasi dugaan tindak premanisme dan pengancaman yang ia alami.

ART menekankan bahwa pelaku harus menjadi perhatian polisi, mengingat status pelaku mantan napiter yang dapat mengancam jiwa dan keselamatannya sebagai seorang pejabat negara.

"Dalam Undang-undang menyatakan bahwa jiwa dan keselamatan seorang pejabat negara harus dilindungi. Perlu diusut tuntas oleh aparat penegak hukum dengan cara memanggil Rifaldi, Yenny Yus Rantung, serta Iswadi untuk dimintai keterangan," desak ART kepada pihak kepolisian.

ART sepakat bahwa tindak terorisme adalah bahaya laten yang perlu dibasmi. Ini sangat berbahaya bagi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Baca Juga: Umrah Gratis Berlanjut Tahun Depan, Senator ART Siapkan 55 Tiket ke Tanah Suci

"Kita ketahui bersama bahwa pengadilan adalah tempat orang mencari keadilan. Dan saudara Yenny Yus Rantung pada sore hari usai kejadian, melakukan pertemuan di salah satu warkop di Palu, yang masih ada kaitannya dengan kejadian di PN Palu. Saya minta ini diusut," ujar anggota Komite I yang membidangi politik, hukum dan keamanan ini.

ART menegaskan urgensi penegakan hukum dalam kasus ini. Sebab, apa yang ia alami merupakan ancaman yang terus berulang. Ia bahkan berjanji mengungkap siapa dalang di balik insiden ini.

"Semoga pihak Polda dan jajarannya memberi perhatian. Saya juga akan menyampaikan masalah ini ke Mabes Polri di Jakarta," tutup ART.

RIFALDI DAN ISWADI BERI TANGGAPAN

Apa tanggapan Rifaldi Pattalau? Dikonfirmasi wartawan soal kejadian ini, Rifaldi mengaku bahwa kejadian di PN Palu pada Selasa siang, terlalu dibesar-besarkan pihak ART dan kuasa hukumnya.

Sesungguhnya tidak demikian kejadiannya kata Rifaldi. Hanya hal sepele saja.

Halaman:

Tags

Terkini