METRO SULTENG-Seorang anak gadis dibawah umur di Kabupaten Tojo Una Una, Sulteng, mengaku akan dinikahkan secara paksa oleh orang tuanya yang terlilit hutang-piutang. Namun karena tidak mau menikah, ia akhirnya mengalami penganiayaan.
Kisah ini sempat si anak bagikan di media sosial Facebook. Melihat postingan itu, Polres Tojo Una Una merespon cepat dengan mendatangi korban, Minggu (16/07/2023).
Baca Juga: Densus 88 Tangkap Dua Terduga Terorisme di Lombok
Diketahui, anak dibawah umur yang dipaksa menikah berinisial IL warga Desa Kolami, Kecamatan Walea Kepulauan, yang akan di nikahkan paksa karena orang tuanya terlilit hutang piutang
Kapolsek Walea Kepulauan Ipda I Gusti Made Ary Candra, yang langsung mengecek sendiri informasi postingan tersebut ke Desa Kolami, dan bertemu langsung dengan Kepala Desa Kolami Apriansyah.
Baca Juga: Keutamaan Puasa 1 Muharram atau Asyura, Inilah Hadist-Hadist dan Ayat Penjelasan Asyura
Berdasarkan keterangan dari Kepala Desa Kolami Apriansyah membenarkan postingan tersebut dan mengatakan juga bahwa telah terjadi penganiayaan terhadap korban IL yang di lakukan oleh ibu korban inisial RU dan bibi korban inisial SU.
Korban dianiaya dengan cara di pukul dan ditarik rambut korban di dalam rumah Kepala Desa Kolami karena tak mau dinikahkan paksa dengan lelaki yang diduga memberi piutang kepada kedua orang tuanya.
Baca Juga: Kepala Bappeda Sulteng Sampaikan Ide Terusan Khatulistiwa dan Usulan Jalan ke Komisi V
Setelah dianiaya itu, kemudian korban dipaksa naik di kapal Nusantara yang berangkat dari Desa Kolami menuju Ampana, Ibu Kota Tojo Una Una.
Sementara itu, Kapolres Touna, AKBP S. Sophian melalui Kasi Humas AKP Triyanto menambahkan, bahwa saat ini korban IL bersama ibu korban dan bibi korban telah diamankan di Polres Touna.
Mereka sudah diamankan oleh Sat Reskrim Polres Touna serta dibawa ke Polres untuk ditindaklanjuti permasalahannya.
Baca Juga: Jam Tangan Penyelam Mido's Ocean Star 200C Warna Biru Laut, Rona Cerah dengan Cincin Keramik Bezel
"Kami memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan main hakim sendiri, sehubungan kejadian tersebut dan menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk menanganinya," ujar AKP Triyanto.
Kejadian ini mengingatkan kita pada Film tahun 90- an kisah nyata tentang Siti Nurbaya yang dinikahkan paksa orang tuanya karena terlilit hutang kepada Datuk Maringgih.***
