METRO SULTENG- Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba, Ditjen Minerba, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Sunindyo Suryo Herdadi meminta para pelaku usaha pertambangan di Sulawesi Tengah untuk menerapkan Good Mining Practice (GMP) dan program lainnya yang berbasis pengendalian risiko.
"Pengelolaan keselamatan pertambangan di Provinsi Sulawesi Tengah masih perlu ditingkatkan," kata Sunindyo dalam pertemuan direksi perusahaan pertambangan Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Selasa (21/2/2023).
Baca Juga: Listrik di Morut Sering Padam, Apa Masalahnya? Begini Kata ULP Kolonodale
Untuk itu, ia meminta agar para direksi membuat program kerja yang baik berbasis pengendalian risiko, apalagi di era sekarang ini banyak hal yang tidak pasti yang bisa saja terjadi.
Seperti harga komoditas, ancaman-ancaman yang sulit diprediksi seperti bencana alam dan wabah penyakit seperti yang terjadi baru-baru ini.
Namun, kata dia, hal itu bisa diatasi dengan baik apabila kita benar-benar sudah mampu mengatasinya secara baik pula.
"Oleh karena itu, untuk mengatasi ketidakpastian tersebut, diperlukan senergitas dari setiap pemangku kepentingan. Mulai dari pekerja tambang, perusahaan jasa pertambangan, manajemen dan pemerintah dalam menciptakan good mining practice," tegasnya.
Baca Juga: Permohonan Kasasi Bupati Donggala: Kesatria Berambut Emas Bantai Sang Jawara di Mahkamah Agung
Sinergisitas tersebut dapat berupa dukungan pihak manajemen terhadap program-program pengelolaan Keselamatan Pertambangan yang merupakan hal wajib. Itu sesuai dengan amanat ketentuan peraturan perundangan.
Dalam konsep GMP, direksi memberikan dukungan penuh kepada Kepala Teknik Tambang (KTT) perusahaan tambang maupun kepada Penanggung Jawab Operasional (PJO) pada perusahaan jasa pertambangan, guna menjamin terlaksananya pengelolaan Keselamatan Pertambangan.
"Semua pekerja tambang harus berkomitmen dalam menjalankan tugas sesuai dengan standar, norma, dan aturan yang berlaku. Mengingat keselamatan di area kerja bukan merupakan tanggungjawab satu individu, namun seluruh anggota/kelompok yang bekerja di dalamnya,"jelas Sunindyo secara virtual kepada para direksi pelaku usaha pertambangan di Sulteng. ***