Pelabuhan Topogaro di Morowali Diduga Sudah Dijual, Warga Desak Kembalikan

photo author
- Senin, 21 Juli 2025 | 13:08 WIB
Warga Desa Topogaro, Kabupaten Morowali, Sulteng, turun melakukan aksi damai pada Senin 21 Juli 2025. Mereka mendesak agar Pelabuhan Topagaro dikembalikan kepada warga. (Foto: IST).
Warga Desa Topogaro, Kabupaten Morowali, Sulteng, turun melakukan aksi damai pada Senin 21 Juli 2025. Mereka mendesak agar Pelabuhan Topagaro dikembalikan kepada warga. (Foto: IST).

METRO SULTENG — Forum Topogaro Bersatu (FORGASA) mendesak pemerintah desa dan PT BTIIG di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, untuk mengembalikan pelabuhan Desa Topogaro. Warga menduga, aset desa itu telah dijual oknum kepala desa kepada pihak perusahaan.

Sebagai bentuk protes, warga turun ke jalan dan melakukan blokade jetty dan kantor Desa Topagaro pada Senin (21/7/2025). Mereka menolak penjualan aset desa yang dilakukan sepihak.

Baca Juga: Pengusaha dan PBJ Pemkab Morowali Bakal Saling Lapor Polisi, Isu Pungli dan Pencemaran Nama Baik Mengemuka

Dalam pernyataan resminya, FORGASA menyampaikan tiga tuntutan utama, yaitu:

Pertama, mengembalikan pelabuhan milik masyarakat Topogaro yang diduga dijual tanpa sepengetahuan warga.

Kedua, membatalkan Surat Keterangan Penguasaan Tanah (SKPT) di wilayah laut yang dianggap cacat hukum dan merugikan masyarakat pesisir.

Ketiga, meminta aparat hukum memproses pihak-pihak yang terlibat dalam penjualan aset desa secara ilegal.

Baca Juga: PT Hengjaya Mineralindo Dukung Program Sosialisasi Anti Narkoba GANN di Morowali

Warga menilai pemerintah desa telah mengabaikan kepentingan rakyat. Mereka kecewa dan menyebut akan terus berjuang hingga pelabuhan dikembalikan.

“Pelabuhan itu milik bersama. Bukan untuk dijual seenaknya,” kata salah satu warga.

FORGASA menegaskan perjuangan ini bukan hanya soal aset. Tetapi juga soal hak masyarakat untuk mengelola sumber daya mereka sendiri. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X