Iran Akan Terus Melanjutkan Program Nuklirnya Meski Telah Dibombardir AS

photo author
- Rabu, 25 Juni 2025 | 06:03 WIB
Situs nuklir Iran yang di bom AS (Foto: Ist)
Situs nuklir Iran yang di bom AS (Foto: Ist)

METRO SULTENG-Meski situs nuklir Iran telah dibom oleh AS. Namun negara penganut Islam Syiah itu akan tetap meneruskan program nuklirnya. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa Iran tidak akan meninggalkan teknologi nuklirnya dalam kondisi apa pun.

Dikutip dari laman samaatv, Araghchi mengatakan: “Kami telah bekerja sangat keras untuk memperoleh teknologi nuklir. Para ilmuwan kami telah melakukan pengorbanan besar dalam mengejar kemampuan nuklir.”

Baca Juga: Rakyat Iran Tolak Perdamaian dengan Israel, Ini Hanya Jeda, Perang Akan Terus Berlanjut!

Ia menambahkan, “Rakyat kami juga telah mengalami banyak kesulitan dalam perjalanan ini. Dengan dalih senjata nuklir, perang dipaksakan kepada kami.”

Araghchi telah menegaskan kembali komitmen teguh Iran untuk mempertahankan program nuklirnya.

Industri nuklir Iran tidak dapat dibongkar dengan paksa

Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) telah menegaskan kembali bahwa program nuklir Iran semata-mata untuk tujuan damai dan akan terus berkembang meskipun ada segala bentuk paksaan.

Behrouz Kamalvandi mengatakan bahwa industri nuklir Iran merupakan bagian yang terintegrasi secara mendalam dari infrastruktur ilmiah dan teknologi negara tersebut dan tidak dapat dihancurkan oleh kekuatan musuh.

“Mereka harus memahami bahwa industri ini telah mengakar di negara kita. Industri ini tidak bisa begitu saja dicabut,” tegas Kamalvandi.

Baca Juga: Trump Minta Berdamai Setelah Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar

“Dengan kemampuan dan potensi yang kita miliki, kemajuan industri ini sangat penting. Kemajuan ini tidak dapat dihentikan,” imbuhnya.

Pernyataan ini muncul sebagai respons atas serangan tidak sah baru-baru ini oleh Amerika Serikat terhadap tiga lokasi nuklir Iran — Fordow, Natanz, dan Isfahan — yang semuanya berada di bawah pengawasan penuh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Setelah serangan itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk “menghancurkan” program nuklir Iran.

Sebagai reaksi, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menekankan bahwa program energi nuklir Iran didasarkan pada pengetahuan dalam negeri dan “tidak dapat dihilangkan melalui pengeboman.”

Iran ingin memulihkan industri nuklirnya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X