Ribuan Warga Alkhairaat Desak Penangkapan Fuad Plered, Bela Guru Tua Harga Mati

photo author
- Jumat, 11 April 2025 | 20:00 WIB
Ribuan warga Alkhairaat yang biasa disebut Abnaul Khairaat melakukan unjukrasa mendesak penangkapan Fuad Plered. (Foto: Ist).
Ribuan warga Alkhairaat yang biasa disebut Abnaul Khairaat melakukan unjukrasa mendesak penangkapan Fuad Plered. (Foto: Ist).

METRO SULTENG – Ribuan warga Alkhairaat dari berbagai daerah memadati Jalan Sis AlJufri, Kota Palu, Sulawesi Tengah, dalam aksi damai yang digelar Presidium Aksi Bela Guru Tua, Jumat (11/4/2025).

Massa menuntut aparat penegak hukum segera menangkap Fuad Riyadi alias Fuad Plered, yang dinilai menghina pendiri Alkhairaat, Habib Sayid Idrus Bin Salim Aljufri (Guru Tua), melalui ujaran kebencian di media sosial.

Aksi dipimpin Panglima Garda Alkhairaat (GAL), Husen Habibu, bersama Sekjen PB Alkhairaat, Jamaluddin Mariadjang.

Massa yang bergerak berasal dari berbagai wilayah seperti Palu, Sigi, Donggala, Kalimantan Utara, Gorontalo, Maluku, hingga Manado, menuju Kantor DPRD Sulteng di Jalan Sam Ratulangi, Palu.

Aksi damai di Kota Palu yang menuntut polisi untuk memproses hukum Fuad Plered.
Aksi damai di Kota Palu yang menuntut polisi untuk memproses hukum Fuad Plered.
“Fuad Plered harus ditangkap dan diadili. Bela Guru Tua adalah harga mati!” tegas Husen Habibu yang juga mantan Ketua Rais Suriah PWNU Sulteng.

Ia meminta Presiden Prabowo memerintahkan Kapolri untuk bertindak tegas.

Sekjen PB Alkhairaat, Jamaluddin Mariadjang, menegaskan Alkhairaat menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman.

“Guru Tua adalah simbol kebhinekaan, memperjuangkan pendidikan lintas suku dan agama,” ujarnya.

Pemicu aksi ini adalah unggahan Fuad Plered di YouTube yang berisi hinaan terhadap Guru Tua dengan kata-kata tak pantas seperti “monyet” dan “pengkhianat.” Tindakannya juga telah dikenai sanksi adat berupa penggantian seekor kerbau.

Hal itu dilakukan Fuad Plered lantaran negara segera menetapkan Guru Tua sebagai pahlawan nasional. Sang guru besar dianugerahi itu karena jasa-jasanya kepada bangsa dan negara ini. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X