METRO SULTENG– Sekitar 30 meter lebih talud sebesar Rp6 Miliar yang baru saja selesai dibangun di kantor Kejaksaan Morowali mengalami kerusakan dan ambruk. Kejadian ini membuat pihak kontraktor harus kembali melakukan perbaikan terhadap proyek tersebut.
Salah satu pelaksana pekerjaan, Untung, menyebut bahwa ambruknya talud disebabkan oleh faktor alam, terutama curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir. Ia menjelaskan bahwa belahan tanah akibat hujan deras menyebabkan aliran air masuk ke talud dan mengakibatkan kerusakan.
Baca Juga: Pemudik di Pelabuhan Feri Molonjak, Kapolres Morut Lontarkan Senyum, Mudik Aman, Keluarga Nyaman
“Tanah bagian atasnya terbelah, air mengalir ke situ hingga membuat talud ambruk,” ujar Untung saat ditemui Metro Sulteng di lokasi proyek pada, Jumat (28/3/25).
Hal itu juga dibenarkan oleh Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek, Suhardin. ST. Menurutnya, curah hujan sangat tinggi menyebabkan tanah disekitar talud jadi berlubang, air masuk kedalam hingga ke dasar talud.
"Tanah disitu berkontur, jadi lubang yang terbentuk dilewati air hingga ke dasar talud. Akhirnya, tanah yang di dudukan pondasi tergerus hingga menyebabkan ambruknya talud," ungkap PPK Proyek saat dikomfirmasi.
Di sisi lain, rusaknya talud ini menimbulkan berbagai tanggapan dari masyarakat. Sejumlah pihak menyoroti kualitas pekerjaan serta peran konsultan perencanaan dalam proyek tersebut.
Baca Juga: Alasan Gerindra Alihkan Dukungan pada Erwin - Sahid di PSU Pilkada Parimo 2025
“Seharusnya ada pemadatan tanah agar lebih padat dan air hujan tidak mudah meresap,” ujar seorang sumber yang memahami konstruksi talud.
“Terlalu tegak, harusnya ada kemiringan awal,” komentar warga lainnya.
“Kalau dilihat dari foto, taludnya terlalu tipis. Seharusnya dibuat lebih tebal agar lebih kokoh. Bawahnya bisa dibuat standar dua meter supaya kuat,” ungkap seorang warga.
Saat ini, kerusakan pada talud tersebut telah dikoordinasikan ke Inspektorat Pemkab Morowali dan juga sudah dikomunikasikan ke pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Morowali.
Sementara itu hingga berita ini diturunkan, awak media masih berupaya mengonfirmasi pihak konsultan perencana proyek untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut mengenai tudingan yang dimaksud.***