METRO SULTENG - Diduga akibat tercemar limbah tambang ore nikel, puluhan hektar lahan kelapa sawit koperasi Mujur Jaya di Desa Molino, Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara (Morut), kini hidupnya layu, bahkan ratusan pohon sawit mengalami kekeringan dan mati.
"Iya pak ada sekitar 40 hektar lahan perkebunan kelapa sawit Koperasi Mujur Jaya terkena dampak limbah tambang ore nikel, sehingga pohon-pohon sawit yang telah menghasilkan TBS jadi layu dan mati," ungkap A. Batulapa Ketua Koperasi Sawit Mujur Jaya saat gelar RDP terkait dampak lingkungan atas aktifitas beberapa perusahaan tambang di Desa Molino dan Desa Towara.
Baca Juga: Prabowo: 3 Bulan Kita Berhasil Beri Bukti Kebijakan yang Berpihak pada Rakyat
Lanjut A. Batulapa, sebelumnya pihaknya telah bersurat, kepada piha terkait atas kerugian yang menimpah petani sawit Koperasi Mujur Jaya, namun tidak ada tindak lanjutnya.
"Kerugian yang kami alami, puluhan hektar pohon kelapa sawit tersebut kini mengering dan mati, olehnya itu pihaknya mohon tanggung jawab pihak perusahan tambang yang beraktifitas di kawasan Desa Molino untuk segera menyikapi kerugian petani"..
Baca Juga: Prabowo Perintahkan Aparat Tindak Perusahaan Pelanggar Aturan Pertanahan dan Hutan
"Petani sawit yang lahan tercemar tambang, merugi, sebab, apalagi yang mau dipanen kalau pohonnya sudah mengering dan mati, sementara para petani anggota koperasi Mujur Jaya kelapa sawit, kini harapannya pupus, ekonomi mereka meradang, karena buah sawit satu-satunya pendukung ekonomi rumah tanggal telah mati, diduga akibat tercemar limbah tambang," sebutnya dengan nada pesimis.***