METRO SULTENG- Sungai Laa yang memiliki hulu di wilayah Kecamatan Moriatas dan Kecamatan Mori Utara, bermuara di wilayah Desa Bungintimbe dan Desa Towara, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, berubah jadi keruh di tengarai akibat aktifitas tambang ore nikel.
Sungai Laa tempat mencari kerang (meti, bahasa setempat) bagi warga setempat, bahkan airnya jadi bahan baku kebutuhan warga, menuai kekhawatiran akibat setiap hujan turun air berubah warna kemera-merahan, yang akan mengakibatkan terjadinya pendangkalan dan munculnya delta-delta baru atau endapan lumpur merah muara.
Baca Juga: Gerakan Peduli Lingkungan, Huabao Tanam Mangrove dan Bagikan Peralatan Sampah
Kepala Desa Tompira Sufran Tanadi yang dimintai tanggapnya terkait Sungai Laa berubah menjadi warna kemerahan, minta pihak terkait dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali Utara, mengevaluasi dugaan aktifitas penambangan ore nikel.
"Sungai Laa ini harus kita jaga bersama, karena airnya menjadi bahan baku bagi kebutuhan masyarakat, sementara pencaharian warga yang sehari-hari mencari kerang sungai (meti) bisa terganggu akibat keruhnya air, termasuk beberapa jenis ikan yang ada di Sungai Laa bisa saja punah diduga akibat penambangan ore," kata kepala Desa Tompira, saat ditemui dikantor Desa, Selasa (20/8/2024).***