METRO SULTENG-Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Donggala Fauziah Yusup membantah menggunakan dana bantuan pariwisata untuk perjalanan dinas ke Jakarta.
Menurut Fauziah, perjalanan dinas tidak pernah menggunakan dana desa ataupun dana bantuan pariwisata seperti yang telah diberitakan media ini.
"Saya sama staf pake uang dinas untuk menghadiri undangan Kemendes terkait bantuan tersebut dan kami tidak menginap langsung pulang," terang kadis PMD saat melakukan klarifikasi, Jumat (2/2).
Ditempat terpisah Kepala Dinas Pariwisata (Dispar)Kabupaten Donggala Muhammad dalam klarifikasinya mengatakan, tidak ada bantuan melalui dinas pariwisata maupun Kementrian di desa Batusuya Kecamatan Sindue Tombusabora.
"Itu bantuan Kemendes, bukan bantuan dari pariwisata Donggala maupun dari kementrian pariwisata jadi tidak benar itu," tegas Muhammad.
Menurut Muhammad, bantuan pengembangan pariwisata yang ada di desa Batusuya tidak ada kaitannya dengan Dinas pariwisata Donggala seperti yang diberitakan.
Kedua kadis itu membantah pemberitaan sebelumnya terkait dana bantuan yang dikucurkan melalui rekening Desa sebesar Rp400 juta.
Baca Juga: Pemprov Sulteng Siapkan Karpet Merah untuk Australia jika Berinvestasi
Perlu diketahui dalam pemberitaan sebelumnya,dana Rp100 juta sebagian digunakan untuk perjalanan dinas Kepala Desa dan dua Kepala Dinas di Kabupaten Donggala.
Dari penelusuran tim invesrigasi ditemukan
Rp100 juta dari total anggaran Rp400 juta tersebut dipakai untuk biaya pembuatan Rencana Anggaran Belanja (RAB) , oprasional perjalanan kades dan dua kadis berangkat ke Jakarta.
Selain itu dana tersebut digunakan untuk biaya perencanaan pengembangan parawisata Labuan Tonggo Desa Batusuya serta diduga potongan fee 10 persen kepada pihak dinas.***(Ahmad Muhsin/Onco/Metrosulteng)