Jeritan Pilu Warga Gaza Palestina : Antara Tanah Kami Diduduki Atau Langsung Menghadap Tuhan

photo author
- Rabu, 8 November 2023 | 16:12 WIB
Perjuangan rakyat Palestina
Perjuangan rakyat Palestina

METRO Sulteng – Serangan Israel di jalur Gaza Palestina sedikitnya telah menelan korban lebih dari 10.000 orang, 4.000 lebih diantaranya anak-anak sejak 7 Oktober lalu.

Tempat-tempat aman seperti masjid, gereja, pusat media, rumah sakit dan supermarket disebut tidak luput dari bom zionis Israel.

Penduduk Gaza pun menggambarkan pengalaman mereka mendekati kematian, yang dibagikan lewat media sosial dengan peringatan bahwa pesan tersebut mungkin akan menjadi yang terakhir.

Salah satunya dari seorang jurnalis kantor media pemerintah Gaza, Haytham Harrara yang tewas pada 3 November 2023.

"Kami tidak akan pergi, kami tidak akan diasingkan, dan Anda tidak akan melihat apapun dari kami selain ketabahan, kepastian, dan ketahanan. Jika itu akan menjadi migrasi, maka itu antara tanah kami yang diduduki atau langsung kepada Tuhan, Tuhan semesta alam," katanya dalam unggahan terakhir pada 13 Oktober 2023.

Haytham Harrara dinyatakan meninggal di rumah sakit al-Shifa Gaza, salah satu rumah sakit terbesar tempat ribuan orang berlindung dan mencari perawatan dari pembantaian yang sedang berlangsung.

Bahkan warga Gaza lainnya, Dr Asmaa al-Ashqar yang bekerja di rumah sakit al-Quds Gaza juga menyampaikan pesan sebelum dia tewas dalam serangan udara Israel.

Dalam pesan tersebut dia mengatakan bahwa Gaza sedang "dimusnahkan" di hadapan dunia, dan tidak ada yang mengambil tindakan.

"(Kepada negara-negara Arab) Kami tidak membutuhkan apapun dari Anda ... Orang Israel menyebut kita manusia binatang, Joe Biden berbicara tentang kemanusiaan dan membela Israel, tetapi tidak melihat apa yang terjadi pada kami... Kami dibunuh satu demi satu dan seluruh dunia mengawasi kami, seluruh keluarga dimusnahkan dari catatan sipil," katanya.

"Orang-orang terjebak di bawah puing-puing, di manakah bangsa-bangsa? Siapa yang membantu Gaza? Kita hanya memiliki Tuhan. Saya bersaksi bahwa hanya ada satu Tuhan dan bahwa Muhammad SAW adalah utusannya. Tuhan akan meminta pertanggungjawaban semua orang yang mengkhianati kami... kami tidak akan memaafkan semua orang yang menormalisasi (hubungan) dengan Israel dan menari di atas luka kami," kata Asmaa al-Ashqar menambahkan.

Warga Gaza lainnya, Ahmed al-Shehab juga mengunggah video selama pembantaian berat penjajah Israel. Dia memulainya dengan "ini mungkin video terakhir saya," dan terbunuh langsung setelah mengunggahnya.

Dalam video itu, dia memohon bantuan dengan suara pemboman di latar belakang. Dia mengatakan "Ini adalah pesan saya untuk dunia, kami telah terputus dari makanan, air, listrik, semuanya".

"Kami tidak bisa meninggalkan rumah karena mereka membunuh kami dari dalam dan luar. Sampai sekarang, tidak ada yang bergerak. Kami tidak ingin Anda tergerak hanya karena kami atau Palestina saja, kami membutuhkan Anda untuk bertindak karena kekerasan yang menargetkan masjid al Aqsa. Tidak ada perbedaan antara Ka'bah dan masjid al-Aqsa," ujarnya.

"Tunggu apa lagi? Kami tidak ingin Anda mendukung kami dengan makanan dan uang, silahkan bertindak," ucap Ahmed al-Shehab menambahkan, mengutib Pikiran-Rakyat.com dari Middle East Eye, Rabu (8/11/2023).

Video tersebut berakhir dengan Ahmed al-Shehab jatuh ke lantai dan layar menjadi gelap. Seluruh keluarga besarnya, termasuk 44 orang, tewas dalam pembantaian zionis Israel.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abd Rahman M. Djafar

Sumber: Middle East Eye, Pikiran rakyat.com

Tags

Rekomendasi

Terkini

X