METRO SULTENG-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sudah berkoordinasi dengan Komisi KPK terkait dugaan ekspor bijih nikel ilegal sebesar 5 juta ton ke China.
Baca Juga: Purnawirawan Polisi Ini Akan Jadi Poros Baru di Pilkada Banggai Laut 2024
"Yang 5,1 juta ton itu kan? Sekarang ini dengan digitalisasi itu sudah kita bicara dengan KPK. KPK sudah telepon saya menjelaskan karena mereka yang dapat dengan kami, karena semua digitalize, kita sudah urut dari China mana asalnya itu, asalnya itu dari Kalimantan Selatan," tutur Luhut di Jakarta, dikutip CNBC Kamis (07/09/2023).
Baca Juga: Ochs und Junior Hadirkan Jam Tangan -Ochs Line Due Ore Warna Balap Hijau Inggris
"Siapa anunya, kita sudah tahu semua," ucap Menko Luhut. Namun, lanjutnya, pihaknya tidak berhenti menyelidiki sampai di dugaan ekspor bijih nikel ilegal ini.
Pihaknya kini juga tengah menyelidiki bijih nikel yang tercampur pada ekspor besi baja (iron).
"Tapi sekarang kita yang selidiki itu nikel yang tercampur dengan iron ada di dalamnya. Pertanyaannya, apakah ini disengaja atau tidak, lagi kita cari. Kadarnya apa, kadarnya rendah 0,5," tandas Menko Luhut.
Baca Juga: RX King versus Honda Scoopy di Poros Trans Sulawesi Morowali Utara, Dua Luka Berat
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah kini sedang mengupayakan agar semua sistem pencatatan dan pengawasan digitalisasi, sehingga mudah dilacak.***