Pelaku Usaha Kecil di Desa Bunta Ikut Terdampak Rusuh PT GNI

photo author
- Rabu, 18 Januari 2023 | 10:51 WIB
Sepi pembeli. Inilah deretan warung-warung makanan di Desa Bunta, lokasi pusat PT GNI. Pasca rusuh karyawan perusahaan, warung-warung makanan masih sepi pembeli. (foto: ist)
Sepi pembeli. Inilah deretan warung-warung makanan di Desa Bunta, lokasi pusat PT GNI. Pasca rusuh karyawan perusahaan, warung-warung makanan masih sepi pembeli. (foto: ist)

METRO SULTENG - Pelaku usaha kecil yang banyak bertebaran di lingkar industri PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) Kabupaten Morowali Utara, Sulteng, ikut terkena dampak.

Ini akibat bentrokan antar dua kubu pekerja, TKI dan TKA China, yang bekerja di perusahaam yang terletak di Desa Bunta Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, tersebut.

Baca Juga: Tindak Lanjuti Kesepakatan PT GNI dan Karyawan, Besok Wamenaker Ke Morowali Utara

"Iya pak, pasca rusuh dan bentrok di PT GNI, memang berdampak terhadap para pedagang kecil di Desa Bunta," ujar Itha, salah satu pelaku ekonomi kecil di Desa Bunta kepada media ini, Rabu (18/1/2023) pagi.

Itha mengatakan, sebelum kejadian bentrok, penjual nasi kuning, sayur masak dan lauk pauk, ramai didatangi pembeli yang dominan karyawan PT GNI.

Namun setelah pasca kejadian, malah beberapa penjual makanan ringan, nasi bungkus dan nasi kuning, terpaksa tutup sementara dulu karena pembeli menurun drastis.

Baca Juga: Smelter Kembali Beroperasi, PT GNI Komitmen Rekrut Lagi Ribuan Tenaga Kerja Lokal

"Kita berharap agar kondisi di PT GNI pasca rusuh, kembali normal seperti semula. Agar pelaku usaha kecil, kembali bisa bergairah. Karena bagi kami pedagang kecil, sangat terasa akibat rusuh itu," keluh Ita.

Dia berharap, ekonomi pelaku usaha di Desa Bunta dan sekitarnya bisa membaik lagi. Sehingga multi efek ekonomi di seputar lingkar industri seperti sedia kala sebelum ada gesekan antar karyawan.

Baca Juga: Menteri Bahlil Sebut Bentrok di PT GNI Masalah Besar Yang Beritanya Jangan Digembar-gemborkan

"Omzet menurun sekali. Akibatnya, perputaran modal kami sebagai pelaku usaha kecil menengah ikut tersendat,"timpal Anto, pedagang kecil lainnya di Desa Bunta. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rudy A Mairi

Tags

Rekomendasi

Terkini

X