Tebar Padati, Tumbuh Cepat & Pasar Lokal Strategi Siasati Harga Udang

photo author
- Minggu, 30 Oktober 2022 | 20:30 WIB
Dr Hasanuddin Atjo. (foto: dok pribadi)
Dr Hasanuddin Atjo. (foto: dok pribadi)

Kedua, meningkatkan serapan di pasar domestik yang saat ini masih terbatas. Kemudahan memperoleh produk segar dan olahan melalui mini market dan pemasaran digital menjadi syarat yang menentukan dan harus segera didorong serta mendapat prioritas dan dukungan

Ketiga, mendorong lebih banyak lagi usaha miniplant di dekat sentra produksi serta mendorong budaya makan udang melalui kampanye dan promosi. Diperkukan regulasi atau himbauan pemerintah untuk di acara tertentu tersedia menu udang .

Hadirnya miniplant di sentra sentra produksi juga akan mengurangi urbanisasi penduduk ke kota kota besar dan tercipta pemerataan penyerapan tenaga kerja serta mengurai kemacetan. Strategi ini juga bisa meminimalkan demo yang masih sering terjadi.

Terealisasinya rekomendasi di atas tentunya sangat bergantung pada bagaimana desain produksi dihulu mulai penyediaan induk, benih dan teknologi budidaya yang saat ini berkembang sangat dinamis yang bahkan kadangkala tidak terlihat.

Improvement genetic seharusnya menjadi program super prioritas, menghasilkan line atau strain fast growth, tumbuh cepat dan strain balance yang terdiri dari toleran atau protect.

Sektor swasta harus didorong dan difasilitasi bermitra dengan breeder dunia ternama (Nucleus Breeding Center, NBC) untuk membangun Breeding Multification Center, BMC di Indonesia.

Harapannya agar tersedia induk udang dalam jumlah cukup dengan karakter (1) yang cepat tumbuh, (2) toleran terhadap lingkungan yang ekstrim seperti salinitas serta (3) toleran terhadap jenis penyakit tertentu seperti WSSV dan APHND yang masih miliki keganasan yang tinggi.

Hatchery udang yang sudah ada harus diupgrade, menyesuaikan dengan standar kebutuhan. Dan pembangunan hatchery baru lebih disarankan karena lebih mudah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan yang bergerak sangat cepat.

Upaya lainnya adalah melakukan semacam revolusi inovasi teknologi budidaya dimulai teknologi yang sederhana, semi maupun intensif. Water treatmen, gunakan nursery, pakan fungsional, automatic feeder biosecuriy, trace ability, mengolah air buang adalah bentuk revolusi yang lebih difokuskan di tekinologi semi dan intensif.

Khusus bagi tambak rakyat yang dominan di Indonesia setidaknya harus menerapkan dua hal yaitu perbaikan mutu air baku dengan tandon dan menggunakan nursery standar dengan line balance yaitu toleran terhadap lingkungan atau protect terhadap penyakit tertentu.

Bagi tambak udang yang terapkan teknologi semi intensif, intensif dan Supra Intensif yang notabene-nya adalah high dencity, disarankan menggunakan benih fast growth yang terlebih dahulu di-nursery-kan dan periode budidaya per siklus termasuk nursery maksimal 90 hari dengan produk akhir 70 - 80 ekor per kg.

Dengan strategi seperti dikemukan di atas maka diperkirakan produksi udang size kecil meningkat tajam, karena siklus produksi dalam satu tahun dapat mencapai 4 kali. Ini tentunya bisa menjanin ketersedian bahan baku untuk di proses lebih lanjut memenuhi kebutuhan pasar donestik dan ekspor.

Artikel ini akan dilanjutkan pada kesempatan lain dengan melihat bagaimana “Revolusi inovasi dan teknologi” tambak rakyat di negeri Vietnam yang produksinya berkali lipat dari sebelumnya, menbuat Vietnam lebih efisien dan efektif dalam produksi. ***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X