ekonomi

Menteri ESDM Minta PT Vale Naikan Produksi Turunan Nikel Melalui Hilirisasi

Minggu, 14 Agustus 2022 | 17:11 WIB
Kantor PT Vale di Blok Sorowako (FOTO: METRO SULTENG)

METRO SULTENG-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Arifin Tasrif meminta PT Vale Indonesia (INCO) untuk memberikan nilai tambah yang tinggi terhadap olahan nikel.

Hal ini dikatakan Arifin dalam kunjungannya ke tambang nikel di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Rangkaian kunjungan kerja Menteri ESDM dimulai dengan melakukan peninjauan ke pabrik pengolahan hingga area tambang dan reklamasi.

Baca Juga: Askab PSSI Morowali Gandeng PSM Makassar Cari Bibit Untuk Akademi U-16 dan U-18

Baca Juga: Tumbuhkan Kebanggaan pada Musisi Remaja Indonesia, di Tengah Dominasi Pop Korea

"Kami berikan penghargaan kepada manajemen PT Vale Indonesia yang telah terus berupaya mengoptimalkan pengolahan sumber daya kita, khususnya nikel, sehingga bisa menjadi salah satu leading (dalam pertambangan nikel)," ujar Arifin Tasrif dalam keterangan persnya yang diterima, Minggu (14/8/2022).

Arifin meminta kepada PT Vale untuk meningkatkan produksi olahan dari turunan nikel melalui hilirisasi, agar bisa memberikan nilai tambah yang lebih optimal serta meningkatkan investasi dan juga membuka lapangan pekerjaan yang masif bagi penduduk sekitar.

Baca Juga: Xpander Cross 2022 Bikin Pasar MPV Semakin Bergairah, Intip Tampilan Luar Dalamnya Yang Menawan

Baca Juga: Ini Curahan Hati Karyawan Tambang di Morowali Yang Jarang Diketahui Publik Diluar Sana

"Tadi kami sudah bicarakan dengan manajemen, bagaimana ke depannya Indonesia juga bisa memiliki industri untuk memproduksi nikel powder. Nikel powder ini tidak banyak di dunia. Kita punya nikelnya, kenapa tidak sekaligus kita bikin dari core sampai purified nikel," ujar Arifin kepada jajaran PT Vale Indonesia.

PT Vale Indonesia saat ini sudah memiliki satu fasilitas pengolahan dan pemurnian nikel di Sorowako dengan kapasitas 70.000 ton nikel matte.

Baca Juga: Torue Parigi Kembali Dihantam Banjir Bandang Minggu Siang, Warga Panik Berlarian

Baca Juga: Warga Wana di Morowali Utara Kembali Ditandu Puluhan Kilometer Demi Mendapatkan Pertolongan Medis

Selain proyek eksisting tersebut, Vale merencanakan pembangunan tiga smelter baru. Pertama, fasilitas pengolahan nikel Reduction Kiln-Electric Furnace (RKEF) dengan perkiraan produksi sebesar 73.000 ton dalam bentuk FeNi (feronikel) di Morowali, Sulawesi Tengah.

Kedua, proyek pembangunan pabrik High Pressure Acid Leaching (HPAL) Pomalaa yang berlokasi di Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara dengan potensi kapasitas produksi mencapai 120.000 ton.

Baca Juga: Benda 'Keramat' Temuan Gus Samsudin Dijual Denny Sumargo Rp 2 Miliar, Deddy Corbuzer Bilang Begini

Halaman:

Tags

Terkini