METRO SULTENG-Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, saat ini menjadi daerah industri pertambangan nikel tepatnya di Kecamatan Bahadopi.
Setidaknya ada sekitar 90 ribu lebih buruh/karyawan tambang yang saat ini bekerja dikawasan pertambangan nikel terbesar di Asia Tenggara itu.
Baca Juga: Torue Parigi Kembali Dihantam Banjir Bandang Minggu Siang, Warga Panik Berlarian
Baca Juga: Warga Wana di Morowali Utara Kembali Ditandu Puluhan Kilometer Demi Mendapatkan Pertolongan Medis
Dibalik aktifitas pabrik pertambangan itu, tinggal ribuan orang dari berbagai daerah yang mengadu nasib di Morowali sebagai buruh tambang.
Para buruh hidup berbaur ditengah masyarakat. Selain bekerja sebagai buruh, mereka juga menjalankan hidup normal sebagai masyarakat yang butuh kehidupan nyaman dan tenang
Untuk itulah banyak buruh tambang yang kerap membagikan momen kehidupan sehari-hari selama berada di Morowali di media sosial.
Baca Juga: Benda 'Keramat' Temuan Gus Samsudin Dijual Denny Sumargo Rp 2 Miliar, Deddy Corbuzer Bilang Begini
Seperti yang dilakukan seorang buruh tambang pemilik akun TikTok @yonamtawa01 yang membagikan curahan hati tentang fakta Morowali yang jarang diketahui publik diluar sana.
Ia membagikan fakta-fakta yang terjadi disekitar kawasan tambang. Yaitu fakta Morowali yang belum kalian ketahui.
1. Jalan berdebu
2. Tomat 5 biji harga Rp 4 ribu
3. Suami istri satu kos
4. Biaya kehidupan 2 juta- 3 juta perbulan
5. Selalu macet
6. Gaji 3 shif 7 juta_8 juta.
Curhat akun @yonamtawa01 mendapat tanggapan beragam para nitizen. Seperti yang dikatakan akun Opan agar bersabar bekerja di Morowali. Demikian curahan hati akun TikTok @yonamtawa01.***