ekonomi

Didukung PT Vale, Milenial Pomalaa Melek Pertanian Organik

Rabu, 29 Juni 2022 | 09:09 WIB
Petani organik binaan Vale di Desa Lameda Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka (Foto: Ist)

Baca Juga: Warga Nilai Pengawasan Pemda dan APH di SPBU Bungku Lemah

Malahan, beberapa pendatang kini menguasai pertanian di kampungnya. Dinul mengaku ingin mengembalikan potensi desanya di sektor pertanian. Ia berikrar untuk membagikan ilmu program PSRLB SRI Organik PT Vale ke rekan sebayanya.

“Selama ini para petani berpikiran harus punya lahan yang luas untuk mendapatkan hasil yang banyak. Tapi dengan program SRI Organik itu, kita bisa menghasilkan padi yang banyak dengan lahan yang terbatas. Itu yang mau saya perlihatkan sama orang-orang di sini,” ungkap Dinul.

Baca Juga: Bunga Desa di Bakti Agung, Verna Sampaikan Target Pembangunan di Poso Pesisir
Senior Manager External Relation Blok Pomalaa, Hasmir mengaku bersyukur kaum milenial kini mulai melek program PSRLB SRI Organik. Apalagi seperti Dinul yang sarjana, sehingga mampu mengubah pola pikir atau mindset anak muda bahwa menjadi petani masa depannya suram.

“Karena mindset anak muda sekarang itu kalau tidak berdasi tidak berduit jadi pada mengejar untuk menjadi pengusaha, karyawan, dan semacamnya. Padahal dulu kita itu swasembada pangan, sekarang hampir tidak pernah. Nah ini yang coba kita hidupkan,” kata Hasmir.

Selain itu, kata Hasmir, pertanian organik lebih sehat karena pembudidayaannya tak pakai bahan kimia.

Baca Juga: Kondisi Ekologis Dikawasan IMIP Morowali Perlu Perhatian Pemerintah Pusat

“Harapannya, Mas Dinul ini bisa menjadi ikon buat proyek kita di Blok Pomalaa. Belum banyak yang seperti dia, apalagi memiliki kapasitas pendidikan yang bagus karena sarjana, sehingga pendekatan kita untuk mengubah mindsetnya itu lebih masuk ke generasi milenial,” ungkap Hasmir.

Dia menjelaskan, saat ini di Desa Lamedai sudah ada 23 petani yang ikut program PSRLB SRI Organik dengan lahan garapan seluas 3,4 Ha. Sedangkan secara keseluruhan terdapat 54 petani yang ikut program tersebut di blok Pomalaa.

Hasmir melanjutkan, saat ini timnya tengah menormalisasikan kesuburan tanah akibat akibat pemakaian kimiawi dari pertanian konvensional. “Harapannya di dua tahun ke depan produktivitas bisa mencapai 17-18 Ton/Ha,” imbuhnya.

Program PSRLB melalui metode SRI Organik telah dijalankan PT Vale sejak 2015. Program ini memprioritaskan tiga kawasan yang sangat dekat dari area operasional perusahaan.

PSRLB merupakan bagian dari Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) berkelanjutan. Alih-alih gencar memberikan bantuan donasi semata, PT Vale menerapkan PPM dengan pendekatan kolaboratif. Warga, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, ikut andil dalam PPM. Pendekatan seperti ini bertujuan melahirkan relasi yang berkelanjutan dengan masyarakat, sehingga perseroan dapat maju dan sejahtera bersama warga di sekitarnya.***

Halaman:

Tags

Terkini