Didukung PT Vale, Milenial Pomalaa Melek Pertanian Organik

photo author
- Rabu, 29 Juni 2022 | 09:09 WIB
Petani organik binaan Vale di Desa Lameda Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka (Foto: Ist)
Petani organik binaan Vale di Desa Lameda Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka (Foto: Ist)


Metrosulteng.com, Kolaka-Dinul Hairul baru saja memanen perdana padi SRI Organik hasil pembinaan program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) PT Vale di Desa Lamedai, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin 26 Juni 2022.

Pemuda 22 tahun ini menuai manfaat dari hasil belajarnya selama hampir tujuh bulan. Padahal Dinul mengaku awalnya pesimis dengan budidaya pertanian organik yang dikenalkan oleh PT Vale bersama Yayasan Aliksa selaku fasilitator SRI Organik.

Dinul menjelaskan, tim dari PT Vale dan Aliksa serta pejabat pemerintah melakukan sosialisasi pada November 2021.

Baca Juga: Solar Subsidi Langka, Legislatif Luwu Utara Ingatkan SPBU

Sarjana peternakan dari Universitas Sembilanbelas November Kolaka ini mengaku saat itu memandang sebelah mata program PSRLB. “Karena selama ini ada banyak program seperti itu disosialisasikan di desa kami, tetapi di tengah jalan berhenti tanpa pendampingan lagi. Terkadang hanya satu kali panen habis itu kami ditinggalkan,” ujar Dinul.

“Tetapi saya merasakan pendampingan yang konsisten dari PT Vale. Mereka mengenalkan kami tentang SRI Organik, terutama bahwa padi tanpa bahan kimia itu bisa hidup. Bahkan, tadi setelah panen, ternyata hasilnya lebih baik dibanding pertanian konvensional yang pakai bahan kimia,” kata Dinul.

Baca Juga: Legislator Asal Sulteng Desak Pemerintah Tutup Holywings Diseluruh Tanah Air

Dinul menggarap sawah seluas 0,2 Hektar (Ha) dengan menanam benih padi varietas mentik wangi susu. Dia mengaku bulir padi yang dipanen mirip beras ketan. Warnanya putih susu. Tidak putih bening seperti bulir beras kebanyakan. “Saya panen sekitar 450 Kilogram, itu belum semua masih sementara ditimbang,” imbuhnya.

Hasil tersebut, kata Dinul makin membuatnya percaya diri dengan prospek pertanian organik. Terlebih untuk anak muda sepertinya.

Menurut bungsu tiga bersaudara ini, kebanyakan generasi milenial kini mengandalkan pekerjaan kantoran, jarang melirik sektor pertanian. “Sejujurnya saya miris melihat kondisi itu.”

Baca Juga: Viral Video Arumi Bachsin Istri Wagub Jatim Tolak Salaman Dengan Bawahanya

“Padahal potensi dari sektor pertanian itu sangat luar biasa jika ditangani dengan baik. Selama ini profesi petani itu kerap dianggap remeh, karena itu untuk mengadopsi teknologi pertanian seperti sulit dijangkau, beruntung program dari PT Vale ini sangat membantu kami untuk bisa meningkatkan perekonomian petani di desa saya,” ungkap Dinul.

Khusus model pertanian SRI Organik, bagi Dinul sangat menguntungkan dan menyehatkan. “Seperti saya ini yang punya hewan ternak kotorannya itu tidak dimanfaatkan, dengan program SRI Organik saya bisa tahu bahwa kotoran hewan itu bisa digunakan jadi pupuk,” ucapnya.

Dia berkisah, di desanya dahulu hampir semua mata pencaharian warga adalah petani. Namun seiring mahalnya pengelolaan akhirnya memilih banting setir atau hijrah ke kota untuk mengadu nasib.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X