Jokowi Prioritaskan Hilirisasi SDA Non Mineral, Sulteng Harus Siap

photo author
- Senin, 21 Agustus 2023 | 04:25 WIB
Dr Hasanuddin Atjo.
Dr Hasanuddin Atjo.

Bahkan, Walikota Palu pada saat itu Rusdy Mastura yang kini Gubernur Sulteng, ikut memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan komoditi ini antara lain penyediaan SDM melalui pendidikan vokasi dan membangun SMK rumput laut yang hingga saat ini masih beroperasi meskipun tidak seramai dahulu.

Bung Cudy sapaan akrabnya, juga sudah berpikir hilirisasi rumput laut antara lain berobsesi agar daerah ini saatnya nanti menjadi produsen keragenan yang harganya sangat mahal dan Indonesia masih impor terutama dari Negara China, negeri tirai bambu. Padahal bahan baku dominan berasal dari Indonesia.

Kebutuhan karegenan dari rumput laut begitu besar sebagai bahan penunjang memenuhi kebutuhan industri olahan makanan, kapsul, kosmetik, obat-obatan, pasta gigi, cat, bioetanol dan industri lainnya. Bahkan waste rumput laut berupa serat kasar, bisa dimanfaatkan sebagai komponen batako ringan dan lembaran papan cetak yang mampu meredam suara.

Pengembangan kelapa dalam dan hilirisasinya saat menjadi Walikota Palu juga tidak lepas dari “Mata Elang”. Rusdy Mastura. Sampai-sampai memberikan anggaran penelitian kepada Prof. Mappatoba (Almarhum ) dari Untad meneliti kemungkinan kelapa dalam diolah menjadi asam lemak linoleat, yang diketahui baik untuk kesehatan dan sangat mahal harganya.

Hilirisasi komoditi rumput laut dan kelapa dalam yang dipikirkan oleh Rusdy Mastura tentunya gayung bersambut dengan regulasi yang akan dikeluarkan oleh Presiden Jokowi sebelum mengakhiri masa jabatannya pada akhir tahun 2024.

Baca Juga: UDANG 2 JUTA TON : Sebaiknya Prioritaskan Perbaikan Genetik, Sistem Budidaya dan Hilirisasi

Momentum hilirisasi ini tentunya perlu diseriusi jajaran perangkat daerah di Provinsi dan Kabupaten/Kota agar melakukan redesain terhadap pengembangan komoditi rumput laut dan kelapa dalam yang dokumennya sudah pernah dibuat.

Keterlibatan para ahli dan praktisi dalam redesain pengembangan hilirisasi SDA non mineral menjadi hal yang strategis. Tidak bisa lagi dilakukan karena sekedar gugur kewajiban terhadap program dan kegiatan yang selama ini menjadi salah satu ciri perencanaan dan implementasinya.

Terakhir, berharap banyak bahwa para pemenang kontenstasi dalam Pilkada maupun Pileg tahun 2024 memiliki gagasan serta komitmen untuk mendorong pengembangan hilirisasi SDA non Mineral di daerah ini demi kemajuan, kesejahteraan rakyatnya agar tidak kena kutukan “Ayam Mati di Lumbung Padi”. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X