METRO SULTENG-Presiden Joko Widodo mengunjungi operasi PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) di Sorowako, Luwu Timur, Kamis (30/03). Pada kunjungan ini, Presiden Jokowi melihat proses pertambangan dan pengangkutan bijih nikel, termasuk proses reklamasi, rehabilitasi lahan di Bukit Solia hingga area persemaian milik PT Vale yang sudah beroperasi sejak 54 tahun.
Tak hanya berkesempatan mengunjungi area operasional PT Vale, Jokowi juga meresmikan Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallacea, yang akan menjadi cikal bakal rumah bagi flora dan fauna endemik, serta terintegrasi dengan fasilitas persemaian berkapasitas 750 ribu bibit per tahun.
Baca Juga: Keberadaan IMIP Bikin PAD Pemda Morowali Meroket Capai 80 Persen, Pemprov Sulteng Ikut Kecipratan
Taman tersebut memiliki arboretum dengan koleksi 74 jenis pepohonan lokal dan endemik. Bibit-bibit dari persemaian berperan penting untuk kegiatan pascatambang yakni rehabilitasi lahan, dan kegiatan penghijauan di lokasi lainnya yang kerap didukung oleh perseroan.
Jokowi mengapresiasi komitmen PT Vale dalam mengelola pertambangan dengan menerapkan prinsip berkelanjutan. Bahkan, Jokowi sangat terkesan dengan tata kelola lingkungan yang dimiliki PT Vale.
Baca Juga: Dukung Keberadaan BLK, PT IMIP Hibahkan 10 Alat Berat kepada Kemnaker RI
Menurutnya, PT Vale adalah pelaku industri yang wajib dijadikan contoh oleh seluruh perusahaan tambang di Indonesia.
"Tadi saya melihat langsung bagaimana PT Vale mengupayakan perbaikan atas lahan-lahan yang telah ditambang dengan sangat baik, sehingga tidak terjadi kerusakan lingkungan di Kabupaten Luwu Timur khususnya, dan umumnya di Provinsi Sulawesi Selatan, " katanya.
Jokowi menjelaskan, sangat menghargai upaya PT Vale setelah menambang langsung mereklamasi dan merehablitasi lahan yang sudah ditambang.
Baca Juga: Oknum ASN di Disdikbud Banggai Dipolisikan Terkait Dugaan Pemalsuan Surat
“Saya sudah cek, bagaimana PT Vale siapkan bibit-bibit mereklamasi dan merehablitasi tambangan dengan sangat bagus. Saya lihat semuanya tadi, arboretumnya, memberikan edukasi ke anak-anak pentingnya lingkungan. Tambang tidak hanya kita nikmati, tapi harus dinikmati anak cucu kita dalam bentuk lain,” paparnya.
CEO PT Vale Febriany Eddy di hadapan presiden menjelaskan, penerapan pertambangan berkelanjutan dapat dilihat di antaranya, pada proses penambangan bijih nikel yang dilakukan dengan membatasi pembukaan lahan.
Hanya di area-area yang terbukti kaya bijih nikel yang akan ditambang. Reklamasi progresif kemudian dilakukan di lahan yang telah selesai ditambang, untuk meminimalisasi lahan terbuka.
Di sisi pengendalian dan pengelolaan limbah hasil tambang, PT Vale telah membangun lebih dari 100 unit fasilitas pengendalian sedimen secara berjenjang.