Melalui unggahan resmi di akun Instagramnya @lpemfebui, pada Jumat, 31 Oktober 2025, LPEM FEB UI menjelaskan, Brasil mewajibkan sebagian anggaran program makan sekolah dialokasikan untuk membeli bahan pangan dari petani lokal.
“Sekitar 30 persen total anggaran PNAE wajib digunakan untuk membeli bahan pangan langsung dari petani keluarga atau lokal. Ini langkah nyata menuju ketahanan pangan dan keberlanjutan,” tulis LPEM FEB UI.
Menurut lembaga itu, kebijakan tersebut tidak hanya menjamin ketersediaan bahan pangan segar, tetapi juga memperkuat ekonomi masyarakat di pedesaan.
Di sisi lain, prinsip keberpihakan terhadap petani lokal inilah yang dinilai selaras dengan semangat MBG di Indonesia.
Belajar dari Negara Lain
Baca Juga: Mobilnya Sudah Kembali, Ijal Labatjo Apresiasi Gerak Cepat Kapolresta Palu dan Polda Sulteng
Selain Brasil, LPEM FEB UI juga menyoroti berbagai praktik dari Thailand, Kamboja, Laos, Amerika Serikat, dan Jepang yang menerapkan program makan sekolah dengan pola berbeda.
Beberapa di antaranya fokus pada penggunaan bahan segar, pembangunan dapur sekolah, hingga kerja sama dengan penyedia layanan masak profesional.
“Setiap negara memiliki model implementasi yang beragam, namun semuanya berangkat dari tujuan yang sama, yaitu memastikan asupan gizi yang cukup sekaligus menggerakkan ekonomi lokal,” tulis LPEM FEB UI dalam unggahannya.
LPEM menekankan, keberhasilan program makan sekolah tidak hanya ditentukan oleh besarnya anggaran, melainkan sejauh mana rantai pasoknya terhubung dengan produsen lokal.
Pada akhirnya, pola ini diyakini dapat memperkuat ketahanan pangan sekaligus memperluas dampak ekonomi bagi masyarakat.***