Kilas Balik Gagasan Jalan TOL Tambu - Kasimbar, Menekan Disparitas Pertumbuhan dan Meningkatkan Daya Saing

photo author
- Kamis, 16 Oktober 2025 | 06:50 WIB
Tol Tambus - Kasimbar terus disuarakan untuk bisa terealisasi secepatnya. Foto insert: Hasanuddin Atjo.
Tol Tambus - Kasimbar terus disuarakan untuk bisa terealisasi secepatnya. Foto insert: Hasanuddin Atjo.

Oleh: Dr. Hasanuddin Atjo

Pemprov Sulteng saat rapat koordinasi para Gubernur se-Sulawesi bersama Bappenas di Manado (2019), telah menggagas membangun jalan "Tol Tambu - Kasimbar", menghubungkan Selat Makassar pada (ALKI II) dengan Teluk Tomini pada (ALKI III).

Sejumlah alasan mendasari gagasan tersebut antara lain kontribusi dari wilayah timur (Sulawesi, Maluku, Papua) terhadap pembentukan PDB (produk domestik bruto) pada saat itu tidak lebih dari 10 %, dengan laju pertumbuhan yang rendah.

Selain itu, konsekuensi dari negara kepulauan seperti Indonesia adalah mahalnya ongkos logistik, distribusi barang dan komoditi dari wilayah Timur ke Barat dan sebaliknya, yang kemudian berdampak pada hambatan peningkatan daya saing.

Baca Juga: Gubernur Paparkan Proyek Strategis Sulteng kepada Menko AHY, Salah Satunya Ruas Tambu-Kasimbar

Berdasarkan data yang ada, ongkos logistik mengangkut barang maupun komoditi dari wilayah Timur ke Barat dan sebaliknya mencapai 37, 5 % terhadap harga barang atau komoditi. Sementara itu pada negara Asean lainnya ongkos logistik berada dibawah 20 %.

Salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto lima tahun kedepan adalah swasembada dan ketahanan pangan. Dan untuk mencapai target itu maka wilayah Timur diarahkan menjadi tulang punggungnya.

Pulau Jawa dengan penduduk tahun 2024 sebanyak 157 juta jiwa atau lebih 50 % dari total penduduk Indonesia sebesar 287 juta jiwa (BPS, 2024) merupakan pasar potensial sejumlah komoditi terutama pangan yang berasal dari Timur.

Baca Juga: Anwar Hafid Inisiasikan Tol Tambu-Kasimbar Demi Mempercepat Mobilitas dan Ekonomi Warga

Selain itu pulau Jawa adalah pusat hilirisasi dari sejumlah komoditi karena didukung ketersediaan tenaga kerja dan infrastruktur, ditambah dengan kebijakan menunjuk wilayah Timur sebagai pusat produksi pangan yang baru.

Kalimantan juga merupakan pasar yang potensial. Pulau ini memiliki penduduk 23,5 juta jiwa dengan penghasilan utama Batubara. Sekitar 24 % merupakan wilayah Malaysia (Sabah, dan Serawak) dan 1 % Brunei Darusalam.

Karenanya gagasan bangun infrastruktur darat (jalan Tol) Tambu - Kasimbar kemudian diintegrasikan dengan moda transportasi laut tentunya makin relevan direalisasikan memenuhi tuntutan maupun kebutuhan.

Baca Juga: Cagub Anwar Hafid Dorong Percepatan Tol Tambu-Kasimbar untuk Kemajuan Sulteng

Akan terjadi efisiensi dalam transportasi bila gagasan itu direalisasikan. Komoditi dari Timur (Sulawesi, Maluku dan Papua) yang diangkut kargo laut tidak perlu lagi harus berputar di sebelah utara atau selatan Pulau Sulawesi apabila menuju pulau Jawa dan Kalimantan.

Ilustrasinya bahwa kargo laut (Fery) berlayar menuju Teluk Tomimi (Pelabuhan laut di Kasimbar, Parigi Moutong). kemudian truck pengangkut melintasi jalan Tol Tambu - Kasimbar sepanjang 28 km dan tiba di selat Makassar (Pelabuhan Tambu Donggala) sekitar 60 menit kemudian, untuk seterusnya berlayar ke Jawa atau Kalimantan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X