Gubernur Paparkan Proyek Strategis Sulteng kepada Menko AHY, Salah Satunya Ruas Tambu-Kasimbar

photo author
- Kamis, 10 Juli 2025 | 04:33 WIB
Gubernur Sulteng dan Menko AHY saat menggelar pertemuan di kantor gubernur, Rabu 9 Juli 2025. Ikut mendampingi Gubernur Sulteng Wagub Reny Lamadjido dan Ketua DPRD Sulteng Arus Abd Kairm. (FOTO: IST).
Gubernur Sulteng dan Menko AHY saat menggelar pertemuan di kantor gubernur, Rabu 9 Juli 2025. Ikut mendampingi Gubernur Sulteng Wagub Reny Lamadjido dan Ketua DPRD Sulteng Arus Abd Kairm. (FOTO: IST).

METRO SULTENG – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Tengah pada Rabu (9/7/2025).

Ia disambut hangat Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid dan jajarannya.

Kepada Menko AHY, Gubernur Sulteng itu memaparkan sejumlah rencana dan proyek strategis infrastruktur Sulteng saat pertemuan dengan AHY.

Dalam pemaparannya, Gubernur Anwar Hafid menekankan pentingnya infrastruktur sebagai tulang punggung konektivitas dan penggerak utama pertumbuhan kawasan.

Salah satu sorotan utama adalah usulan pembangunan ruas jalan Tambu–Kasimbar, yang dinilai sangat strategis untuk memperpendek jalur logistik antara kawasan Indonesia Timur dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Jalur ini akan memangkas kebutuhan kapal-kapal dari timur untuk memutar jauh hingga ke ujung Sulawesi. Jika direalisasikan, konektivitas ini akan menghubungkan Timur Indonesia langsung ke IKN melalui jalur tengah Sulawesi.

“Jika ruas Tambu–Kasimbar kita buka, maka kapal dari Timur tak perlu lagi memutar sampai ke utara Sulawesi. Ini bisa jadi simpul logistik nasional yang mempercepat distribusi barang dan jasa,” ungkap Gubernur dalam pemaparannya.

Selain itu, Gubernur juga menyoroti urgensi membangun jalan alternatif dari Kota Palu ke kawasan Timur Sulteng untuk mengatasi keterbatasan akses yang selama ini hanya bergantung pada Jalan Kebun Kopi, jalur yang kerap longsor dan mengalami buka-tutup karena cuaca ekstrem.

Untuk itu, Pemprov Sulteng mengusulkan pembangunan jalan bypass sepanjang 48 km yang menghubungkan Palu dan Parigi melalui Bora (Kabupaten Sigi), serta ruas Labuan–Lumbubaka–Siniu sepanjang 33 km yang jika terwujud dapat memangkas waktu tempuh ke Pelabuhan Pantoloan hanya dalam 6 menit.

Pemerintah juga memprioritaskan pembangunan konektivitas dari Palu ke perbatasan Sulawesi Selatan melalui Gimpu, Peana, dan Kalemantana yang akan terhubung hingga ke Seko, wilayah ujung Sulsel. Jalur ini diproyeksikan memangkas waktu tempuh antara Makassar dan Palu hingga 200 km, sekaligus membuka akses ke kawasan wisata biosfer Lore Lindu dan situs megalitikum yang menjadi kekayaan budaya Sulawesi Tengah.

“Kalau semua ini terwujud, kita bukan hanya memperkuat konektivitas antarwilayah, tapi juga menggerakkan sektor industri, pariwisata, dan distribusi yang berdampak langsung ke pertumbuhan ekonomi masyarakat,” jelas Gubernur.

Gubernur juga menegaskan bahwa seluruh rencana tersebut selaras dengan semangat Program BERANI, khususnya misi “BERANI Lancar” dalam membangun 1.000 km jalan selama lima tahun serta mendorong konektivitas antarwilayah terpencil dan kawasan strategis nasional.

Dengan posisi geografis Sulawesi Tengah yang berada di jantung Indonesia, pembangunan infrastruktur yang terencana diyakini akan menjadikan provinsi ini sebagai simpul utama pertumbuhan baru di kawasan timur Indonesia. **

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Sumber: Biro Adpim Pemprov Sulteng

Tags

Rekomendasi

Terkini

X