Apakah Bisnis Udang Masih Prospek Ditengah Hantaman Penyakit dan Anjloknya Harga?

photo author
- Sabtu, 26 Juli 2025 | 19:28 WIB
Proses panen udang Vaname. Foto insert: Dr. Hasanuddin Atjo..
Proses panen udang Vaname. Foto insert: Dr. Hasanuddin Atjo..

Kedua, mendorong swasta agar membangun laboratorium pengujian kesehatan ikan dan laboratorium pengujian mutu udang di sentra produksi yang saat ini masih sangat terbatas.
Apalagi sentra produksi udang di kawasan timur.

Diharapkan KKP melalui badan Karantina ikan di pusat dan daerah dapat meningkatkan perannya dalam mengkoordinir urusan penyakit udang. Selain itu peran dirjen budidaya dan pengawasan terhadap sistem pembenihan dan budidaya serta peredaran obat-obatan agar ditingkatkan.

Ketiga, meningkatkan sistem budidaya berbasis Nursery atau Karantina. Keberhasilan Ekuador dan Vietnam dalam mendongkrak produksi udang mereka menggunakan sistem two step yaitu udang sebelum dibesarkan di kolam growout (pembesaran) terlebih dahulu dikarantina di kolam nursery.

Saking khawatirnya oleh ancaman penyakit, pembudidaya udang di kedua negara itu sebelum menabur benur terlebih dahulu memastikan bahwa kesehatan benur tersebut dijamin sehat. Hal ini melalui pemeriksaan di laboratorium kesehatan ikan.

Demikian pula pada saat benur akan didorong ke grow out dari nursery, cek kesehatan mutlak dilakukan. Monitoring penyakit selama proses budidaya pada kolam grow out telah menjadi SOP mereka.

Baca Juga: SCI Bicarakan Nasib Petambak Udang yang Mulai Terpuruk, Perlu Perhatian Berimbang dan Mencontoh Ekuador

Keempat, mendorong serta memfasilitasi pihak swasta untuk memperbesar pasar ke Jepang, Uni Eropa, China dan negara lainnya. Syarat baku mutu menjadi persoalan yang mendasar.

Pendekatan industri berbasis kluster pulau besar menjadi strategis untuk memperbesar volume mengisi pasar Jepang, Uni Eropa. Terlebih mengisi pasar China yang menuntut udang live cooke, diproses dalam keadaan hidup dengan kekurangan kebutuhan sekitar 1 juta ton.

Pemerintah harus mendorong pengembangan industri udang terintegrasi dalam satu cluster pulau besar. Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berbasis blue food bisa menjadi pertimbangan.

Baca Juga: Industri Udang Masih Dihadang Penyakit, Mutu Benur dan Mutu Produk, Bisa Mencontoh Cara Ekuador

Pasar dalam negeri juga harus diperbesar. Kampanye makan udang perlu dilakukan hingga di daerah dengan berbagai varian menu. Di Vietnam dan Thailand serta China, makan seafood pada saat ini sudah jadi budaya. Konon kabarnya awalnya juga melalui proses kampanye.

Terakhir bahwa intervensi dari pemerintah terhadap masalah fundamental industri udang sangat diperlukan. Tanpa satu komitmen yang kuat antara Pemerintah dan pelaku usaha maka harapan industru udang menjadi satu pilar ekonomi di negeri ini sulit direalisasikan. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X