Setelah menjalani pembinaan selama sekira 14 bulan, pria kelahiran 26 tahun lalu tersebut mendapat promosi jabatan menjadi teknisi pada Juli 2022. Saat itulah ia banyak berinteraksi dengan rekan kerja asal Tiongkok dan memeriksa dokumen-dokumen berbahasa Mandarin.
Aleksius mengikuti pelatihan bahasa selama enam bulan yang diadakan perusahaan tempatnya bekerja. Dari proses secara mandiri dan praktik langsung, Aleksius perlahan mampu meminimalisasi kesalahpahaman komunikasi dengan TKA, bahkan tanpa bantuan penerjemah/juru bicara.
Setelah lulus program pembinaan CK, sejak Oktober 2023 Aleksius menjabat Wakil Supervisor Mekanikal di Departemen Perawatan 2 PT Cemerlang Servis Perawatan (CSP).
Menurutnya, kemampuan dan keluwesan dalam bersosialisasi menjadi kunci utama kesuksesan karyawan CK untuk bekerja optimal dengan karyawan atau atasan asal Tiongkok. Selain itu, ia juga semakin memahami budaya kerja Tiongkok yang memprioritaskan efisiensi, tepat dan cepat dalam bekerja.
“Karena penilaiannya bukan hanya dari skill, tapi bagaimana kita komunikasi dengan orang Tiongkok tadi. Budaya mereka itu lebih fokus ke pencapaian target, bukan hanya proses,” jelas Aleksius Yusmido Tangdilomba.
Baca Juga: Dishut Sulteng Gercep Cegah PETI di Hutan Bugu Buol, Satu Alat Berat Diamankan
Sebagai referensi, data HR PT IMIP hingga Mei 2025 mencatat, perbandingan jumlah karyawan asal Tiongkok dan Indonesia di kawasan itu antara 1 : 5 hingga 1 : 7. Rasionya, sekitar 15.000–17.000 orang TKA berbanding 85.423 TKI.
Kegiatan alih keahlian yang berjalan di kawasan IMIP hingga kini menjadi kebijakan dalam menerapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) nomor 8 tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 34 tahun 2021 tentang Tenaga Kerja Asing.
Sebab pertukaran keterampilan dapat mendorong pembangunan daerah dan negara secara berkelanjutan. Perusahaan dimandatkan agar setiap TKA wajib berbagi keahlian kepada TKI yang bertugas sebagai tenaga kerja pendamping.
Selain dua program tersebut, di kawasan IMIP juga menerapkan pelatihan keterampilan internal dan eksternal, sistem penilaian tingkat jabatan, serta sertifikasi kompetensi.***