Raih Dua Penghargaan di AREA 2025, Komitmen Tambang Berkelanjutan PT Vale Diakui Dunia

photo author
- Rabu, 2 Juli 2025 | 19:15 WIB
PT Vale Indonesia Tbk, raih  dua penghargaan sekaligus di ajang Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2025 yang digelar di Bangkok, Thailand. (Vale)
PT Vale Indonesia Tbk, raih dua penghargaan sekaligus di ajang Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2025 yang digelar di Bangkok, Thailand. (Vale)

 

METRO SULTENG – Keberhasilan Indonesia dalam menerapkan praktik tambang berkelanjutan kembali mendapat sorotan dunia. PT Vale Indonesia, perusahaan tambang nikel yang tergabung dalam MIND ID, meraih dua penghargaan sekaligus di ajang Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2025 yang digelar di Bangkok, Thailand.

Dua kategori yang berhasil disabet adalah Green Leadership dan Social Empowerment. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan atas komitmen perusahaan dalam menjalankan tambang berkelanjutan berbasis inovasi dan dampak sosial nyata.

Kelola Limbah Slag, Bangun Model Ekonomi Sirkular

Penghargaan Green Leadership diberikan kepada PT Vale atas terobosan dalam pengelolaan slag nikel—limbah dari proses smelting yang jumlahnya setara dengan 100 persen bijih yang diproses. Alih-alih dibuang, slag tersebut kini dimanfaatkan sebagai material pendukung konstruksi tambang dan bahan campuran sipil seperti beton dan paving blok.

Baca Juga: Dishut Sulteng Gercep Cegah PETI di Hutan Bugu Buol, Satu Alat Berat Diamankan

Langkah ini tidak hanya menjawab regulasi dari Kementerian Lingkungan Hidup RI, tetapi juga membuka peluang terciptanya ekonomi sirkular yang bisa direplikasi secara nasional.

Pondata, dari Lahan Kritis Jadi Harapan Baru

Sementara itu, penghargaan Social Empowerment diraih melalui program PONDATA (Pineapple Pathways for Sustainability) yang digagas PT Vale di Desa Tabarano, Kecamatan Wasuponda, Luwu Timur.

Lahan kritis seluas 10 hektare yang dulunya tandus dan rawan kebakaran, kini berubah menjadi pusat pertanian nanas berbasis agrowisata. Sebanyak 105 warga tergabung dalam kelompok pengelola program tersebut.

“Kami dulu tidak punya apa-apa. Sekarang bukan hanya tanah yang berubah, tapi hidup kami juga,” ujar Gilda, anggota kelompok pengelola hasil turunan nanas.

Berikut capaian program PONDATA:

  • Menanam 26.000 pohon nanas

  • Memperbaiki pH tanah dari 3 menjadi 6,5

  • Menekan kasus kebakaran hutan menjadi nol sejak 2023

  • Memberdayakan kelompok rentan seperti perempuan kepala keluarga dan lansia

  • Menghasilkan 5 produk olahan bernilai ekonomi: keripik, sirup, sambal asin, selai, dan toffee

  • Mendorong kemitraan dengan dinas koperasi, pertanian, dan sektor pariwisata

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iwan MS

Tags

Rekomendasi

Terkini

X