METRO SULTENG-Gonjang ganjing akan tutupnya perusahaan smelter nikel terbesar di Indonesia yang diresmikan mantan Presiden Joko Widodo tahun 2021 lalu, PT GNI yang beropersi di Kabupaten Morowali Utara, yang kabarnya akan tutup telah membuat resah para pelaku ekonomi didaerah tersebut terutama para karyawan.
Diketahui, seperti diwartakan Bloomberg, PT GNI, yang berafiliasi dengan raksasa baja tahan karat Jiangsu Delong Nickel Industry Co, menunda pembayaran kepada pemasok energi lokal dan tidak dapat memperoleh bijih nikel.
Baca Juga: PT GNI Beri Penjelasan Soal Berita Smelternya di Morowali Utara Terancam Tutup
Smelter PT GNI kemungkinan segera menghentikan produksinya jika situasi ini terus berlanjut, kata sumber terpercaya. PT GNI telah menutup semua kecuali beberapa dari lebih dari 20 jalur produksinya sejak awal tahun.
Sekelompok pejabat pemerintah dan pengacara China yang ditunjuk oleh pengadilan di Xiangshui, Provinsi Jiangsu, telah mengambil alih firma tersebut sebagai bagian dari proses restrukturisasi Delong.
Karyawan Resah
Kabar akan ditutupnya GNI ini telah membuat resah para pelaku ekonomi di berada disekitar operasi PT GNI termasuk para karyawan.
Keresahan mereka diungkap lewat
media sosial yang berharap GNI tetap beroperasi agar ekonomi rakyat tetap berjalan.
"Kasihan kalau tutup, kita rakyat kecil yang jualan di sekitar GNI pasti dapat imbasnya," kata Tuty dikolom komenter FB Info Morut dikutip, Kamis (27/2).
Seorang pekerja akun Min juga mengungkapkan :Hanya sebagian SDH di PHK, ada anak kos dia SDH pulang".
Akun operator Buldiser juga berharap 'Tuhan pasti pulih kn PT GNI...krna bnyk org yg bergantung pada PT GNI...GNI is the best ".
Akun Winda mengungkapkan Semoga segara membaik karena banyak tulang punggung keluarga bergantung hidup diGNI khusus berkerja disana".
Jeffisa Putra Amrullah Angkat Bicara
Mantan anggota DPRD Morowali Utara yang juga pernah mencalonkan diri sebagai calon bupati Morut, Jeffisa Putra Amrullah mengakui bahwa memang sempat terjadi kelesuan operasi di PT GNI.
