Perikanan budidaya dinilai bisa menjadi tumpuan kesuksesan program ketahanan pangan maupun kemandirian pangan, karena kekayaan sumberdaya, iklim tropis, memungkinkan budidaya sepanjang tahun dan HPP dari komoditi tertentu seimbang dengan HPP ayam potong.
Industri ayam potong saat ini menjadi industri yang masif dan sangat berperan dalam ketahanan pangan penyedia protein di negeri ini. Waktu budidaya relatif pendek yaitu sekitar 30 - 35 hari dengan HPP sekitar 20 ribu rupiah per kg.
Kemajuan industri komoditi ini antara lain dudukung kemajuan improvment genetics yang bisa membuat siklus budidaya lebih singkat, yang sebelumnya membutuhkan waktu budidaya 40 - 50 hari.
Baca Juga: Begitu Besar Kepentingan Sulteng terhadap IKN
Pada perikanan budidaya, ikan Nila, Bandeng, Lele, dan ikan Mas serta Patin bisa didorong menjadi industri seperti halnya industri ayam potong dalam rangka program ketahanan pangan.
Bahkan HPP ikan Nila, Bandeng dan Lele, kini telah menyamai HPP ayam potong. Ini adalah poin yang sangat mendasar bahwa komoditi tersebut bisa disejajarkan dengan industri ayam potong dalam rangka penyediaan pangan terjangkau secara berkelanjutan.
Peta jalan yang terukur tentu sangat diperlukan. Setidaknya clusterisasi termasuk hulu dan hilir, improvment generics, dan penyediaan pakan murah serta dukungan pembiayaan menjadi
fokus peta jalan itu. SEMOGA. (*)