METRO SULTENG - Ada beberapa harapan disampaikan warga Watutela Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, kepada calon Wali Kota Palu 2024, Hidayat.
Jika Hidayat terpilih lagi wali kota, mereka harapkan merealisasikan pembangunan pasar, baik pasar tradisional maupun modern.
Mereka meyakini kehadiran pasar tersebut dapat mendorong pemerataan ekonomi di Kota Palu.
Marlia misalnya. Warga BTN Watutela ini menyatakan sangat berharap keberadaan pasar untuk memfasilitasi kebutuhan sehari-hari bagi sekitar 25 ribu penduduk di Kelurahan Tondo, Layana, dan Mamboro.
Baca Juga: HANDAL Sudah Punya Solusi ketika Pajak Mamin dan Retribusi Sampah Ditiadakan
"Kami berharap adanya pasar di sini agar perekonomian berjalan lebih merata di Palu," ujar Marlia, mantan kepala SD di Tawaeli, Senin (21/10/2024).
Hal senada disampaikan Hj. Nurleli, tokoh perempuan di Tondo. Menurutnya, pasar sangat dibutuhkan mengingat padatnya penduduk di wilayah tersebut.
"Pasar sangat penting bagi kami, terutama untuk kebutuhan sehari-hari, karena Pasar Masomba dan Manonda terlalu jauh dari tempat kami," jelasnya.
Selain pasar, ia juga menekankan perlunya perbaikan drainase dan penyediaan tempat sampah yang layak.
Menanggapi aspirasi warga, Hidayat menyatakan rencana pembangunan pasar di wilayah tersebut sudah termasuk dalam masterplan pengembangan kawasan Tondo.
Baca Juga: Hidayat Siap Lanjutkan Program Penguatan Akhlak untuk Pelajar
Menurutnya, jalan selebar 40 meter yang telah dibuka seharusnya bisa mendukung pembangunan pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Tondo, Mamboro, dan Layana.
"Namun, saya tidak tahu mengapa pemerintah kota saat ini tidak melanjutkan rencana tersebut," kata Hidayat, calon Wali Kota Palu nomor urut 1.
Dalam kampanye di Watutela tersebut, Hidayat menegaskan kembali komitmennya untuk membuka akses pengembangan wilayah dengan membangun jalan lingkar yang menghubungkan pusat kota dengan kawasan Tondo.
"Jalan ini merupakan bagian dari upaya pemerataan pembangunan. Sesuai masterplan, pasar seharusnya dibangun di dekat markas Polda, namun saya heran mengapa pemerintah berikutnya tidak meneruskannya," tambahnya.
