METRO SULTENG - Rombongan Pramuka asal Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, yang ikut kegiatan Raimuna Nasional XII di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, terlantar di Cibubur karena ditolak sebagai peserta oleh panitia pada kegiatan Raimuna yang dibuka Wakil Presiden RI Maruf Amin tersebut. Raimuna Nasional dijadwalkan berlangsung tanggal 14 s.d 19 Agustus 2023.
Baca Juga: Rombongan Pramuka asal Poso Sulteng Terlantar di Cibubur, Terancam Tidak Bisa Pulang
Namun oleh Wakil Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Provinsi Sulawesi Tengah, Abdurrachman M Kasim, membantah bahwa rombongan Pramuka asal Kabupaten Poso terlantar saat mengikuti Raimuna Nasional XII di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta.
Kata dia, kabar dan informasi itu (terlantar) sama sekali tidak benar. Itu fitnah dan pembohongan.
Seperti apa fakta sebenarnya yang terjadi, berikut penjelasan Ketua Kontingen Raimuna asal Kabupaten Poso, Elisabeth Sippan, S.Sos., MM yang dihubungi wartawan.
Baca Juga: Abdurrachman Kasim: Tidak Benar Pramuka asal Poso Terlantar, Itu Fitnah dan Pembohongan
Kata Elisabeth, pihaknya telah mengikuti prosedur pendaftaran sebagaimana terdapat dalam link panitia yang disampaikan secara online.
“Proses pendaftaran kedua telah kami lakukan sebagaimana ketentuan yang ada dalam link panitia Raimuna Nasional. Namun herannya, saat kami tiba di arena jambore, tanpa hati nurani kami ditolak dan diusir dengan alasan yang tidak jelas,” ungkap Elisabeth saat dikonfirmasi media ini, via WhatsApp (15/08).
Kontingen Kabupaten Poso yang terdiri dari 18 orang peserta Pramuka tingkat penegak serta 5 orang official, menjadi kebingungan dan terlantar di arena jambore. Bahkan oleh panitia diabaikan sehingga mereka hanya tidur di pinggiran lapangan tanpa alas dan tenda.
Baca Juga: Polemik Terlantarnya Pramuka Poso, Ari Machmoed: Alasan Kemanusiaan, Bukan Tujuan Apa-apa
Perlu diketahui, berdasarkan informasi dari ketua kontingen, keikutsertaan kontingen Poso dalam kegiatan Raimuna Nasional XII merupakan peserta mandiri.
Hanya karena semangat membangun jiwa kepramukaan, mulai dari peserta hingga official datang dengan biaya sendiri.
“Kami datang dengan biaya sendiri tanpa ada sedikitpun bantuan dari pemerintah daerah Kabupaten Poso. Ini semua kami lakukan karena ingin berpartisipasi dalam kegiatan kepramukaan nasional," tandas Elisabeth.
Baca Juga: Tesla Model 3 Project Highland Mulai Melakukan Pengujian
Setelah didesak oleh ketua rombongan, akhirnya dengan alasan yang terkesan dibuat-buat, panitia menyatakan alasan penolakan antara lain, karena Kabupaten Poso tidak memiliki kepengurusan Kwarcab, hingga alasan keterlambatan pendaftaran.