Bencana Sumatera Menelan Korban 447 Orang Meninggal dan 399 Belum Ditemukan, 33.602 Jiwa Terdampak

photo author
- Selasa, 2 Desember 2025 | 08:21 WIB
Kepala Basarnas, Mohammad Syafii ungkap perkembangan terbaru soal penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. (YouTube/TVR Parlemen)
Kepala Basarnas, Mohammad Syafii ungkap perkembangan terbaru soal penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. (YouTube/TVR Parlemen)

Syafii menjelaskan bahwa operasi SAR kali ini merupakan salah satu yang paling menantang karena bersifat multi-bencana, banjir, banjir bandang, lumpur, hingga longsor, yang terjadi beruntun dan saling memicu.

Baca Juga: Sempat Bilang Bencana Sumatera Cuma Seram di Medsos, Kepala BNPB Minta Maaf Setelah Melihat Langsung, Ternyata Sebesar Ini Korban Meninggal Ratusan

"Kondisi bencana yang terjadi, memerlukan effort yang agak ekstra di mana tidak seperti kalau misalkan kita mengalami kedaruratan di gedung atau di titik khusus," katanya.

Perwira Tinggi Angkatan Udara itu menegaskan bahwa para personel SAR menghadapi medan sulit, cuaca ekstrem, dan kelelahan fisik akibat operasi yang berlangsung tanpa jeda.

Prioritas: Assesmen Udara dan Distribusi Logistik

Basarnas saat ini fokus pada percepatan assesmen kondisi lapangan melalui pemantauan udara untuk memastikan proses evakuasi tepat sasaran.

"Prioritas operasi yang kami laksanakan saat ini yaitu melaksanakan assesmen cepat menggunakan udara," tegas Syafii.

Selain evakuasi, Basarnas juga mengambil peran dalam distribusi logistik, terutama ke wilayah yang tidak dapat dijangkau melalui jalur darat.

"Begitu juga kami membantu pemerintah untuk distribusi logistik baik itu menggunakan heli maupun kapal di mana titik-titik yang belum terjangkau dengan menggunakan akses jalan darat," imbuhnya.

Baca Juga: WALHI Ungkap 7 Perusahaan Tambang, Sawit dan PLTA Jadi Pemicu Banjir Bandang di 8 Kabupaten di Sumut, Berikut Daftarnya

Operasi Bisa Dihentikan Jika Tidak Lagi Efektif

Syafii juga menegaskan bahwa keputusan penghentian operasi SAR akan dilakukan apabila pencarian sudah tidak memungkinkan lagi secara teknis maupun efektivitas.

"Apabila korban sudah tidak efektif lagi untuk dicari, atau mungkin kemampuan yang tidak mungkin dilakukan, biasanya di situlah kami akan menghentikan operasi," pungkasnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X