METRO SULTENG - Warga Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, dibuat kesal oleh PLN Ampana akibat pemadaman listrik yang berlangsung hingga 10 jam, Sabtu (17/5/2025).
Pemadaman ini menyebabkan aktivitas warga lumpuh dan memicu gelombang keluhan yang meluas di media sosial.
Pemadaman listrik ini membuat masyarakat tak bisa beraktivitas seperti biasa, termasuk bekerja, berjualan, hingga mengakses layanan digital.
Tak sedikit warga yang juga mengeluh soal kerugian akibat bahan makanan rusak dan berpotensi merusak peralatan elektronik .
“Kami saja pak masak nasi pakai reskuker, sampai hari ini belum bisa masak. Stok ikan di kulkas kami busuk karena listrik mati dari tadi pagi. Kami kira cuma dua atau tiga jam,” keluh seorang ibu rumah tangga.
Sementara itu, di media sosial, amarah warga pun meledak. Salah satu komentar yang menyita perhatian di Facebook adalah:
“Om PLN ada bae dikase mati total ini lampu! Jang manyala tapi t'cukup strom. Bekeng rusak alat elektronik! Lampu pe slow macam biji tolor!” tulis seorang netizen dengan nada kesal.
Baca Juga: Akses Jalan Menuju Kawasan Industri Nikel PT SEI Kembali Terendam Banjir
Ketika dikonfirmasi, pihak PLN Ampana menyampaikan permohonan maaf. Mereka menyebut bahwa pemadaman terjadi karena adanya gangguan kabel putus pada satu fasa.
Hal ini membuat mereka harus melakukan pemadaman sementara demi alasan keselamatan selama proses perbaikan.
“Kami sampaikan permohonan maaf, dikarenakan adanya kabel kami yang mengalami putus 1 fasa, maka dengan berat hati kami harus melakukan pemadaman sementara guna melakukan perbaikan dalam kondisi aman,” tulis pihak PLN melalui pernyataan tertulis pada media ini.
Meski demikian, warga menyayangkan pola pemadaman mendadak ini yang dinilai sudah sering terjadi, dengan alasan gangguan teknis yang itu-itu saja.
Baca Juga: Speedboat yang Terbakar Bukan Milik Polres Touna, Penyebabnya Diduga Korsleting Aki
Masyarakat pun mempertanyakan transparansi dan kesiapan PLN dalam menangani persoalan listrik di daerah.